Istri Memalukan
alimat itu yang terus diulang ditanyakan oleh Yasmin setiap aku mencoba mempe
langsung pada masalahnya, berbelit mengulur waktu. Apa dia tak takut keh
adi seorang manajer? Apa dia sudah merasa siap jika harus berpisah darik
kembali saat aku baru pulang kerja lalu menyam
ulan besok aku diangkat menjadi manajer." Aku mereng
lah, selama
ayak menjadi manajer karena kerjaku
dan kehendak Allah,
akan bisa aku dapat promosi secepat ini." Kuurai pe
ga untuk panjat
strategi pemasaranku. General manager juga menganggap
na pertolongan A
ktor keberuntungan dari Yang Maha Kuasa saja, jelas-jelas aku sa
r malam ini. Kita wujudkan rasa syukur dengan
asak untuk m
bisa buat sarapan be
punya tabungan tapi belum cukup untuk membeli sebuah rumah yang bagus,
i, nanti akan mewujudkan keinginanku
embeli rumah yang biasa saja, dia lebih suka jika kami membu
kita tempati untuk membina keluarga hingga ujung usia. Tak perlu menghambur uang, a
n jika ada teman berkunjung ke rumah megah kita dan meng
derajat seseorang sesuai dengan akhlak dan kebaikannya, bukan karena harta semata. Begitu suamiku
mempunyai rumah yang bisa kubang
akan kembali bersikap biasa seolah tak ada perbedaan, berharap tak akan timbul perdebatan lagi di lain waktu. Tap
selama menjabat manajer. Masih ada cukup waktu menambah pundi-pund
smin." Aku memberi tahu saat kami menginjakkan
iri, ya." Lagi-lagi Yasmin tak sepenuhnya mengiya
. Anganku tentang Yasmin menambah rasa penat setelah
upa belum salat isya, biasanya Yasmin yang selalu bertanya memastikan hal itu setia
ri Yasmin menanyakan untuk memastikan apakah aku sudah makan, apakah sudah salat isya atau kah
Pantaskah kamu meninggalkan kewajibanmu
adil jika hanya aku saja yang disudutk
Kita harus berbicara langsung untuk mengurai ap
bisa menjadi alasan untuk menutupi harga diriku ka
*
ri Pak Marno membangunkan tidurku. Supir kantorku itu telah menu
Bergegas kutunaikan salat, biarlah mereka
maaf karena belum sempat masak. Bik Rum memang tak menginap di ruma
t. Tergesa kunaiki lift menuju ruanganku. Hari ini sudah kuajukan perm
enganku sudah menunggu d
aya untuk menggantikan Mbak Riani. Saya Ima
mpak bersahaja. Aku jadi merasa sungkan menjadi atasannya. Tapi di kantor h
lamat bergabung menjad
erunut pekerjaan Riani yang
mbali ke ruangannya. Ada kesan mendalam saat aku
erapa jam berlalu, terdengar notifikasi pesan WA masuk dari
aku tahu mungkin Mas gak ridho. Tujuanku juga sudah kujelaskan, aku butuh ruang untuk merenung. Nilai kehid
tujuan lagi? Salahku apa? Aku tak ingin kehilangan Yasmin. Susah payah dulu kutaklukkan hatinya agar bersedia