Gadis Perawan Untuk CEO
dengar begitu menggoda. Terlihat Monalisa menggelinjang seja
enciuminya hingga basah. Monalisa begitu menikmati permainan lidah Reynold, tubuhnya menggelinjang dan sesekali terdengar erangan n
semakin liar menelusuri lekuk tubuh wanita muda yang hanya mengenakan handuk mandi itu. Tangannya begitu lincah menyusuri dari rahang hingga turun ke leher lalu menelusup masuk keselah handuk kimono yang sedikit
eriakan dan ketukan semakin keras terdengar. Reynold terpaksa haru
pikan penampilannya yang hanya menge
ting yang harus saya sampa
at pagi kenapa menggangg
uh pingsan dan ingin bertemu dengan tuan mud
di," ucapnya kesal lalu segera berlari k
s segera memberitahuku, tidak ada yang lebih
e sambil terus berjalan mengikuti lan
knya itu. Di sana terlihat kakek Hamzah terbaring lemas di tempa
gal kekayaan Hamzah grup. Orang tua Reynold meninggal ketika terjadi kecelakaan pesawat lima belas tahun lalu. Saat itu usia Reynold baru menginjak sepuluh tahun, di
pria yang cukup baik, santun dan sangat pandai berbisnis, mewarisi darah pengusaha hebat dari kakek dan ayahnya, hanya saja karena tidak mendapat kasih sayan
isa sedikit demi sedikit merubah perangai buruk Reynold tanpa harus kehilangan kasih dan hormatnya. Kakek
panggilan Reynold yang sering menemani Reynold tidur, hanya
ucap Reynold penuh
ih. Reynold terus menggenggam tangan kakeknya, beberapa kali menc
wanita yang melihatnya, karena untuk ukuran kulit seorang pria, dia memiliki kulit yang sempurna. Wajahnya oval, beralis tebal, bola matanya sedikit kecoklatan, hidung mancung dan bibir merah tipis nan menawan. Dia cukup keras dan arogan, p
k pegawai wanita, selalu ada syarat khusus yaitu cantik dan menarik, selain syarat utama tetap pada kemampuan dan keahlian yang mumpuni. "Kakek, Jangan membuat Rey takut, hanya kakek yang Rey miliki," ucap Reynold lembut seraya terus menciumi tangan kakeknya. Reynold duduk bersimp
ap kakek Hamzah diselingi dengan batuk
cap Reynol
menyampaikannya kepadamu," kakek
50 hari lagi adalah hari ulang tahun kakek yang ke 80. Kakek hanya mau satu hal," ucap kakek
pun yang kakek minta, apapun, bahkan
ejati. Di dalam keluarga kakek, seluruh penerusnya hanya boleh menikah dengan gadis perawan sejati. La
astikan dan cukup heran dengan p
alah yang utama," ucapan kakek Hamz
semakin khawatir den
Reynold memanggil sekretar
erti yang kakek mau, segera!" ucap Re
Sekretaris Pete yakin d
*
irkan apa yang harus dia lakukan, benarkah dia akan menikah demi menuruti semua yang kakek
lakang. Tangannya mengusap lembut dadanya, tidak ada penolakan dari Reynold, seolah dia mempersilahkan wanita muda itu untuk memperlakukannya demikian. Monalisa semakin liar mempermainkan tangannya, dia mulai menelusuri dada Reynold yang masih tertutup handuk putih, turun hingga ke arah perut. Monalisa terlihat me
pa yang Reynold lakukan. Beberapa kali desahan kecil mulai keluar sari mulutnya. Dia menggelinjang tidak karuan, erangan demi erangan menjadi suara yang terdengar begitu melelehkan telinga. Perlakuan Re
nalisa dengan nafas yan
luar," ucap Reynold yan
n pergi dengan wajah musam penuh kecewa. Reynold mulai melempar tubuhnya ke arah tempat tidur, beberapa kali menarik pikiran untuk sekedar memikirkan apa semua yang dia dengar itu nyata. Menikah dengan gadis perawan? Memangnya ada di jaman sekarang? Perawan sempurn
k lah lebih kuat dari kehendak kakeknya, tidak ada perintah yang lebih penting selain perintah dari sang kakek. Hari hari Reynold akan diisi dengan deretan gadis lugu yang