icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Malam Pertama dengan CEO

Bab 3 Penjara

Jumlah Kata:1427    |    Dirilis Pada: 16/02/2022

tidur, mendengarkan keluh kesahnya mengenai perusahaan atau kolega yang menjengkelka

u pada Andreas." Sudah empat kali aku mengatakannya pad

harus mengembalikanmu pada empunya," sahu

erakhir di kuburan

ibunuh, itu hanya pradugamu saja." Angkasa

ang melangkah menaiki anak tan

moh

lai terlihat jengkel. "Arghh, li

yimpan kotak kecil berisi benang dan jarum. Saking tidak punya kerjaan, aku pernah menggeled

n kancing di atas

mejanya, tidak akan mem

Angkasa. Setelah memilih warna benang yang sama d

n habiskan waktu bersama. Apa selamanya kamu akan terus sepe

pedul

yarankan, dari pada kamu berbuat do

ir ini kamu menurut dan sepertinya menikmat

? Bukankah aku hanya perempuan sewaan yang harus melayanimu? Kalaupun aku menolak, pasti kamu memaksa dengan kasar. Apa yang bis

menggigit benang, lalu b

ma ka

u mengucapkan terima kasih.

atu tangannya meraih pinggangku. Sepersekian detik kemudian, dia membungkam bibirku deng

kasa ...

a aku menarik diri--menaruh kemba

tanya Angkasa sambi

Kakak Anda,"

rempuan dan memaksaku memilihnya ..

a. Nanti setelah Nona Gissela pulang, k

rempuan. "Tidak apa-apa, Burhan.

*

ku memutari pagar--mencari celah untuk kabur. Tinggi pagar

r, membiarkan aku menjelajahi ti

g kamu pikirkan

rhan berdiri dekat pintu kec

, Kara." Lelaki itu mengeluarkan rokok dari sak

rsandar pada tembok pagar, melihat langit biru yang

ian," tebak Burhan. "Aku mendengar

ti aku akan terjebak dalam dunia hitam selamanya. Mela

ar menerimanya dari sekar

u benar seka

kitkan. Menghabiskan hidup di dalam k

sesuatu? Baju mungkin

udah cukup banyak. Bahkan

rhan berjalan masuk rumah, meningga

i kepala. Menangis bersama hujan, sehingga

*

dia remaja. Mau tidak mau aku menemaninya di ruang per

itu ...." Setelah lama dia

a ini melihat rekaman seorang anak lelaki sedang di

rama." Terdengar helaan napas Angkasa yang

ada awan hitam menaunginya. Anak korban pe

mu, Kara. Apa mere

nghela napas. Ingatanku kembali pada malam yang gelap, suara gemuruh, hujan badai. Aku selamat ka

aku tid

ang jahat. Rekaman berputar terus, sekarang terlihat Angkasa remaja bermain gitar. Lebih tepatnya dia sedang

an. Setelah berpisah, mereka menikah lagi. Mamaku tinggal di

an kisah h

rlu menga

iba pada lelaki monste

monst

Y

a terg

Selama tinggal bersamanya, aku jaran

menyenangkan,"

h Andreas dan ibunya," ungkapku, bera

atkan wajahnya. "Aku akan me

an aku dari Angkasa. "Tuan." Su

ri. Dia bergerak mem

rang dirawat di RS Edelweis." Jawaban dar

watiran berkelebat di wajah Angkasa. Tidak lama, Angkasa keluar

n, Kara," perintah Burha

*

di dalam selimut. Tanpa Angkasa. Aku tidak melihatnya selama lima hari karena

rhan menge

rseret aku membuk

s menje

ks aku mundur

berada di luar negeri cukup la

han. Bantu aku.

iseret paksa?

ngat ketakutan. Burhan mengambilkan ta

ara dengan Angka

endahan, jangan berhara

sewa belum

luar. Andreas sudah menunggu. Dulu aku begitu mencint

" sapanya ter

u

eluda

narik rambutku dengan kasar.

t," desisku, me

pergi dulu,"

an penjara mewah menuju penjara satunya lagi. Ke luar dari mulut m

n mendarat di pipi. Mendorong kuat tubuhku, hingga aku tersungkur, kepala mengenai ujung meja rias.

kup!" cegah

a-pura pingsan. Berharap

ara sekarang." Satu tendangan

istrimu meninggal. Apalagi kita juga melenyapkan si Ris

apa,

indahkan Kara di ruang bawah tanah,"

sahut A

dak mendengar p

a. Kita kubur di

tidak!" ser

dreas, kemudian dilempar ke lantai ruang bawah tanah yang din

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka