Pernikahan Kontrak CEO
kanku tadi siang. Rasanya seperti tidak nyata dan hanya sebuah mimpi tetapi pada kenyataannya Adam memang memutuskan
Clara," ucap Adam dengan nada yang pelan tetapi
palaku sendiri sementara Adam mungkin sedang menunggu jawaban dariku. Pria itu tampak menatap ke arah bawah dan tidak menata
dan saat ini pria itu sudah mem
endongak dan menatap kedua mata Adam yang saat ini juga sedang menatapku dengan tatapan sayu. Kami berdua tidak sa
yakinkan pertanyaan Adam. Dengan cepat Adam
nap
ason," timpal
k masuk akal. Begitu Adam menyelesaikan perkataannya, aku hanya terkekeh pelan. Lebih tepatnya aku menyindir Adam dengan s
gi sama aku? Atau kamu sel
an ego dan amarah. Adam pun lantas menggeleng dengan cepat kemudian berusaha meraih tanganku. Namun, aku ber
n dan akhirnya kamu terpaksa untuk menikahinya?"
yang nggak bisa aku jelasin ke kamu. Tapi semua yang
langsung bangkit dari duduk sambil membawa tas. "Kalau kamu mau kita putus,
rdiam di dalam kafe. Tidak peduli apakah Adam akan mengejarku atau tidak, yang terpenting saat ini adalah aku harus pergi menja
lah kira-kira yang saat ini sedang aku rasakan. Aku baru saja mendapat masalah setelah dipecat dari perusahaan kemudia
ke arah cermin dan sangat terkejut melihat penampilanku saat ini. Sungguh berantakan. Kedua mata yang bengkak serta rambut berantakan berhasil
pat sebuah panggilan masuk di ponselku. Hal itu membuatku berbalik dan mengambil ponselku yang masih berada di dalam tas. Semoga saj
sana?" ucapku
ngat nggak sama aku?" ucap se
kuliahku. Kami berdua berada di jurusan yang sama, yaitu ilmu komunikasi. Dahulu, hampir setiap hari aku selalu bersama d
bertemu lagi," ujarku dengan nada yang kubuat menjad
a! Kalau kamu gim
telepon?" tanyaku sambil melirik ke arah ja
ng kamu buat datang. Kalau kamu berkenan hadir, aku kirimin alamatnya s
ave fun, enjoy your party," ucapku begitu
n kali ini. Jika saja diriku tidak mengalami kesialan yang beturut-turut, aku pasti akan datang ke pesta yang diadakan oleh Anya. N
*
yang diadakan oleh Anya. Dengan semangat dan energi yang tersisa, aku masuk ke dalam sebuah lounge di mana Anya mengad
sebuah pesta sehingga mereka harus menampilkan yang terbaik. Namun, tidak bagiku. Aku hanya mengenakan celana panjang be
adalah lounge ini tampak terlihat lebih sempit karena Anya sengaja menyewa tempat hanya untuk teman-teman terdekatnya. Aku p
at atensiku berpaling. Ternyata yang baru saja mem
Kemana aja kamu selama ini, Clara?" s
sama lain untuk menyapa. Anya yang saat ini aku lihat sangatlah berbeda dengan Anya yang dahulu aku kenal semasa kuliah. Wanita di depanku tampak lebi
i kemana-mana. Sukanya liburan ke luar negeri 'ka
luar negeri, Ra. Tahu aja lah gimana sibu
rgi ke luar negeri juga," ucapku bercanda kepa
sana dulu, ya, Ra. Kalau kamu butuh apa-ap
untuk memberikan minuman apa pun kepadaku. Tujuanku datang ke pesta ini sebenarnya hanya untuk melepas penat dengan me
an juga jeruk nipis. Sajian cocktail yang sangat menyegarkan untuk diminum pada malam hari seperti ini. Paduan dari jus nanas, daun mint, sert
otol vodka. Tidak main-main, aku langsung meminta satu botol vodka seharga tiga belas juta. Aku lantas mengeluarkan kartu de
satu gelas vodka hanya satu tegukan saja dan kembali menuangkan isi vodka ke dalam gelas lalu meminumnya kembali. Sud
ebagai orang aneh yang meminum alkohol tanpa henti. Namun, aku tidak peduli dan tetap meneguk sampai d
rkat tatapanku yang menusuk itulah akhirnya sang bartender mengalah dan pergi untuk melayani orang lain. Tidak ada yang bisa
gan penuh kesadaran yang hanya tersisa nol sekian persen, aku lantas mengangkat kepalaku. Pandangan mataku tampak bur
drunk,"
n kemudian kembali m
ung menepis kedua tangannya. Meskipun aku mabuk, tetapi aku masih bisa menjaga harga diriku. Jangan-jangan pria yang saat
berada di hadapanku, ia langsung menunjukkan raut wajah yang panik akibat teriakanku. Pria itu berusaha menutupi mulutku
buk lagi! Lihat, dirimu saat ini sudah sepenuhnya dipengaruhi alkohol.
saya ke hotel, ya?!" Aku meracau sepenuhnya dan tida
masih lajang dan belum mempunyai istri," tutur pria it
ku lajang! Kalau saya baru lajang karena hari ini s
ya langsung minum banyak alkohol, ya?" timpal p
haan yang artinya saya menjadi pengangguran!" teriakku kemb
ulihat saat ini sedang tersenyum tipis ke arahku. Namun, diriku yang saat ini
sambil mengulurkan tangan un
lah mabuk total akibat meneguk satu botol vodka seharga tiga belas juta. Hal terakhir yang aku ingat adalah seorang pri