Sang Putri Mahkota
juga reda, malah semakin bertambah lebat. Bahkan banjir sudah terjadi di beberapa ruas jalan yang dilewati Sean tadi. Padahal tadi dia berniat untuk mengojek sepulang
at kecil, hanya punya satu kamar tidur yang sekarang ditempati ibu dan adiknya, ruang tamu yang merangkap ruang tengah yang menjadi tempat tidurnya setiap malam, dan juga dapur kecil. sedangkan kamar mandinya berada di luar ru
satu-satunya karna sol-nya sudah menipis serta lemnya yang sedikit terbuka. Beruntung besok hari minggu, jadi dia tidak akan memakai sepatu. Sean hanya akan berada di pasar seharian, karna minggu adalah jadwalnya menjadi k
ang tidur sambil memeluk adik laki-lakinya yang berusia 6 tahun itu. laki-laki itu membuka satu-satunya lemari pakaian merek
menor dengan tahi lalat besar serta kacamata betty yang terlihat lucu di mata Sean. laki-laki itu menyunggingkan senyum mengingat itu, walaupun hatinya juga sangat sakit mendengar perkataan pedas yang dilontarkan kakak Carramel padanya. Dia marah, jelas
a menunggu mobil jemputannya. Gadis kecil itu, cinta pertamanya. Sean masih ingat, bagaimana dadanya selalu berdegup kencang ketika gadis kecil itu mendatangi tempat jualan ibunya yang berada
dia sampai sebelum sekolah gadis kecil itu bubar. Melihat senyum lebar gadis itu ketika mereka bertemu membuat perasaan Sean membaik, memegang erat tangannya ketika menyeberang jalan menuju mobil jemputannya membuat Sean merasa diinginkan. Dan h
kecil itu menggoyangkan lengan Sean remaja sambil memperlihatkan puppy eyes-nya, yang di mata Sean semakin terli
ya
yang sangat cantik itu mampu
k petang setiap hari. Berharap gadis kecil itu datang menagih lollipop yang tetap setia Sean bawa, bahkan
lagi Sean bergumam sebelum
*
balkon kamarnya, memandang ke atas langit hitam pekat yang masih menurunkan hujan. Jam su
na? aku kangen.' Gad
Apa? menikah? dengan Regan? Cih, suruh dia bangun dari khayalan tololnya. Setelah tertangkap basah havin
ih baik dari pria bekasan itu. Mungkin ayahnya yang serakah itu yang memaksanya untuk menjilat tante Gloria. Tapi maaf sa
oang tapi tidak punya otak itu, si Ballyan Regantara tidak lagi merecoki hidupnya dengan pembahasan tentang pernikahan t
nya pusing memikirkan dimana dia bisa mendapat
tak gue kalo diajak mikir sendiri. Regan sialan!" Sairish m