Dewi Mayapada
nuari
menikah Ka Arda tak bisa bersamaku seutuhnya, hanya bisa sesekali ku ganggu. Kebetulan rumah ka Arda be
da berasal, dari ibu. Tentang kesabaran, keteguhan, keikhlasan dan bany
n mempersiapkan
milik cathering yang akan ku pesan untuk acara lamaran nanti. Aku mondar – mandir dengan nafas
l
bali pintu yang baru saja dibuka. Ibu merapikan jilbab yang dipakai. Aku bengong. B
anya ibu saat tepat berada di depan
i Fina tidur lagi setelah selesai s
ti bu Siti sudah pergi dan kita hanya bisa berte
a tinggal ya bu, sama airnya barangkali matang tolong dimatik
cabang cathering di desa lain. Bu Siti sudah memiliki 5 cabang cathering di desa – desa tetangga dengan usianya yang kini sudah memasuki usia 40 tahun. Badannya gemuk dan tinggi. Rambut hitam miliknya selalu disanggul ketika keluar rumah. Kelima anaknya sudah berkeluarga dan memilih tinggal terpisah di rumah masing – masing. Sedangkan
setelah selesai
"Pak, teh sama nasinya di meja belakang ya, sekalian sama Arsya diajak sarapan. Ibu sama Fina
Arsya menjadi alasanku untuk tidak manja dan berusaha berperan seperti ka Arda yang menjadi sosok idaman bagi adiknya. Setiap hari libu
r 10 menit dengan jalan kaki. Kira
apa Ibu melihat bu Siti seda
"Pagi – pagi sudah sampai rumah sa
anan untuk tasya
aya buatkan teh du
ik
kata, bisa – bisa ibu akan meng
guhkan secangkir teh kepadaku dan Ibu. "Oh iya, i
. Saya ingin memesan cathering di bu Siti sekalian mengundang b
diajak orang yang baru kenal dan tidak mau melepaskan tangan Ibunya. Beranjak dewasa
karang saya yang tidak mau
an lupa sering-sering main kerum
belum nikahan. Hehehe
tu bulan lagi Fin. Anak kedua Ibu, bulan November lamaran, bulan Desember awal sudah menikah. Padahal bilangnya mau menikah tah
siap bu" uca
kmu lamaran? Itu kan satu bulan kemud
bu, Fi
kses semenjak menikah. Ibu juga bahagia sek
a bu dan bisa diandalkan. Tapi Fina belum sesiap
bagaimana kedepannya. Persiapkan
n berapa dus?" bu Siti beru
dus
ik
ra lamaran hanya ada keluarga dekat dan tidak ada yang tau.
tidak akan ber
kasih b
ggal berapa bu?
bagikan ke tetangga saja bu, ba'da asar saja. Untuk jamuan di acara nan
atang kerumah Fina saa
atang dengan kedua orang tuanya dan selesai. Ternyata, ibu ingin mengadakan syukuran dan melakukan prosesi seperti sepasang mud
lam keluarga. Semua prosesi klasik d
langganan ibu di pasar. Penjual tempe, tahu, kacang tanah, sayuran, jajanan pasar, jahe, tepung, terigu, beras, telur, minyak
. Mengikuti langkah ibu dari
keluar dari pasar. Benar saja. Ibu menunjukkan foto lamaran In
, di online juga ada. Teman Fina
atiknya. Beli sama Henri saja, Ibu tidak m
u mas Henri libur k
ibu diam tak peduli. Setelah aku bilang tanggal 17 Februari kalau diizinkan oleh ayah dan ibu, mas Henri akan datang, ibu langsung membic
dan ibu. Dukungan ibu yang terdengar berlebihan. Bahkan sampai aku heran, benarkah itu ibu? S