icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dewi Mayapada

Bab 2 Persiapan Ujian Nasional

Jumlah Kata:3283    |    Dirilis Pada: 28/01/2022

diri ini. Meski telah mendengar adzan subuh berkumandang, aku memutuskan untuk menunggu cuaca sedikit bersahabat. Aku mengintip dari balik selimut, kak Arda telah bersiap – siap untuk pergi k

lnya dek?" Tanya kak Arda

l berusaha meraih selimut untuk menut

silnya jika itu adalah hasil kerja keras kamu sendiri". Ucap kakak. Aku mengangguk pelan dan tidak bisa

i nilai menjadi patokan. Jangan pernah menggadaikan apapun untuk mendapatkan itu. Teruslah belajar dengan penuh semangat. Maka dengan izin Allah apa yang diinginkan akan datang dengan sendirinya termasuk nilai terbaik. Pengetahuan yang sebe

Meminta kepada Allah agar Ujian kamu

ku sembari mele

tuk kembali berbaring dan berselimut. Aku pun berjalan ke kamar mandi. Meng

enjelang Uj

minta do'a restu Ayah dan Ibu. Kemudian meminta do'a restu sanak saudara secara langsung dengan mengunjungi rumah mereka di temani kak Ard

apapun, tapi kakak tidak pernah kecewa dengan apapun hasil yang aku peroleh. Sekali lagi dan berulang – ulang kali kemudian, aku selalu menjadi penggagum sosok kakak yang begitu istimewa bagiku. Kakak yang tidak pernah memarahiku. Ka

u miliknya. Seperti biasa. Sederhana. Setelah kakak selesai bersiap – s

eriak kakak di rua

dengan gamis itu. Kakak tidak sabar menungguku yang tanpa suara. Kakakpun menggetuk pin

ketuk oleh kakak yang sudah lama menunggu

kakan kunci pintu kamar dan kembali

u sudah pergi ke sawah, kita tidak bi

ng Kak Arda

apa dek?" Ta

mis ini yang mana?" Tanyaku sambil m

g kakak belika

pku sambil menunjukka

anti kamu pilih salah satu" Tegas Kak Arda sembari berjalan

aos hitam atau warna gelap lainnya dengan celana hitam atau biru dongker kemanapun perginya. Entah dari mana Kak Arda belajar perpaduan warna yang begitu mengesankan. Aku pikir karena Kak Arda sering mengantar Ibu pergi ke pasar dan

yang Kak Arda lakukan. Sesekali mengikuti ekspresi wajahnya yang membingungkan. Atau menggeleng – gelengkan k

menit

k Arda pilih memang mengesankan sekali bagiku. Gamis abu – abu polos yang aku genakan terlihat sangat anggun dan manis jika di padukan dengan salah satu jilbab yang Kak Arda pilihkan. Aku memilih warna abu – abu bercorak bung

kamu di hadapan mereka. Meski pendidikan kita di atas Ayah dan Ibu, tapi mereka jauh lebih tinggi kedudukannya dari pada kita. Ingatlah, kita bisa bersekolah sampai tingkat atas itu karena perj

ya kak?" Tanyaku karena Kak Arda meng

epan rumah dan Ibu sedang memberi makan

– bulu yang sangat halus jika di sentuh. Kelinci berkembang biak dengan cara beranak (vivipar). Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje

elinci yang Ayah miliki sudah lumayan banyak. Ada warna putih, pink, coklat dan campuran antara putih dengan pink. Kelinci yang Ayahku miliki tida

diri di depan pintu, menyandarkan tubuhnya ke pintu yang ada disampingnya. Aku berlari ke arah Ayah. "Ayah, Fina besok mau ujian. Fina minta do'a r

ya Fin". Ucap Ayah. Aku mengulurkan tanganku sebagai tanda meminta izin untuk mencium tangan Ayah. Ayah mengulurkan tan

yang sedang berada di samping rum

ari belakang. Ibu meletakkan sayuran yang sedari tadi dipegang. Lalu berbalik badan,

ina. Tanpa Fina minta pun Ibu selalu mendo'akan Fina

bisa berjalan tanpa do'a rest

sampai ujung kaki. Nok adalah panggilan seseorang kepada anak perempuan yang lebih muda,

sini. Kak Arda menyuruh Fina untuk meminta do'a dari mereka supay

npa sengaja melukai hati seseorang dan sampai sekarang orang itu belum memaa

ncium tangan Ibu dan pergi bersamaku. Dari kejauhan aku merasa air mata ibu masih menetes. Ibu, aku

epan yang bersebelahan dengan pintu masuk. Aku tidak melihat paman dan bibi di sekitarku. Mungkin mereka sudah pergi kesawah. Aku tau jika nenek bukan tip

n sudah siang" Ujark

in nenek se

ah tidur di pagi

yang nenek lakukan di hari libur. Nenek adalah orang tua dari Ibu. Orang tua Ayah sudah meninggal jauh sebelum aku dilahirkan di dunia. Lama sekali nenek tidak bangun dari tempat tidur. Tidak bergerak sama sekali. Aku takut ada hal yang tida

jak kapan kalian d

las menit yang l

at jangan diganggu ya" Kata

baik saja ka

". Jelas Bibi. Aku berjalan meninggalk

ya bisa mengerjakan dengan baik". Pintaku setelah du

mu ujian nasionalny

ma tiga tahun di SMA hanya pad

njadi sistem pemerintah. Tapi tidak pada kehidupan yang kamu jalani. Berapapun nilainya, jika selama masa tiga tahun belajar kamu di

Iya Kak Ard

n yang lain dim

meja makan. Fina dan Arda

dulu ya, me

ini saja ya".

. Matanya merah, lebam dan terus mengeluarkan air. Nampak seperti orang yang menangis seharian atau ada sesuatu yang sangat menyedihkan men

ng terjadi?" Tanya

k Fina pergi kelua

anya Kak Arda semakin pe

i tidak ingin ini menganggu Fina saat mengerjakan ujian. Bibi sengaja belum mengumumkannya. Bibi

gan hal seperti itu

ir bibi berharap nenek untuk meninggal dan kemudian mendapatkan banyak

erjadi apa – apa. Bahkan bibi hanya mengatakan bahwa nenek sedang b

Fina mengetahui hal ini

Fina tidak bersama nenek un

sudah melewati

asti Fina akan mengetahuinya saat pulang nanti. Bukankah

g saja supaya tidak terlambat untuk datang kesekolah dan sudah meminta izin Ayah – Ibu kalian. Semua anggota kelu

ah mengerti juga?

". Teg

da. Bibi mengangguk pelan sebagai tanda bahwa

aha menenangkan diri. "Sepulang dari silaturahmi Arda akan mengajak Fina

enyuruh, Fina tidak akan menolaknya. Karena Arda

a b

si nenek yang terbaring lemah di tempat tidur, aku bahkan seperti tidak merasakan hembusan nafas nenek sama sekali. Semoga aku salah akan hal ini. Lalu, di sambut dengan mata lebam bibi dan baru saja aku m

?" Tanya Kak Arda.

a ke yang lainnya"

nggu nenek bangun. Fina belum

okter saat nenek sedang beristirahat jangan di

i, bi. Fina hanya ingin menunggu disini

Nanti kalau mereka sudah pergi bekerja

ulu ya. Sekali lagi Do'akan untuk

an meninggalkan rumah bibi menuju k

di rumah bibi dan yang lainnya" Ujarku sele

g kenap

tidak merasa a

baga

ita selalu di samb

tikan mereka". Ucap Kak Arda

ari rumah bibi matanya me

u saja yang

atanya" Kataku sambil menunjuk ke mat

na dek, sebentar lagi mau bulan ramadhan. Kakak tidak meng

ku sambil memelukny

menangis" Per

ni Kak Arda mencari pekerjaan, nanti Fina juga akan bekerja unt

tu maksu

sa di jadikan pekerjaan. Seperti membuat ra

rgantung pada hal itu, ti

Ibu kota. Nanti Fina tidak bisa bert

pa Fina akan merasa sangat sedih" Tanya Kak Ar

rda bertanya

sudah sangat tua. Tadi pagi saja perlu istirah

ada hubungannya dengan mata merah da

a sedih karena Kak Arda bercerita bahwa Kak Arda hanya menjad

idak sedang

id

ambil menatap taj

rsenyum meyakinkanku. "Kapan Kak

dan Allah yang tau tent

gaimana kalau kita kesana hari ini nanti kamu sekalian menginap disana selama tiga h

i tinggal

rumahnya dekat sekolah SM

Ayah dan Ibu

ia

hal tersebut. Aku langsung bersiap – siap. Kak Arda hanya mengantarku sampai terminal bus di dekat pasar Moga. Katanya Kak Arda ada keperlu

jian nasional. Entah aku yang mempersulit atau aku yang menjadikannya ribet. Yang aku

nggal bersama asisten rumah tangga Budhe. Aku mengerti bahwa budhe dan pakdhe adalah orang yang sangat sibuk. Tidak heran jika mereka jarang di rumah. Budhe adala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka