icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Crazy In Love

Bab 3 Part 2

Jumlah Kata:1795    |    Dirilis Pada: 27/01/2022

benar tak mencerminkan bahwa ia adalah seorang gadis. Ia tak lembut sama sekali. Ia juga tak pandai berdandan atau berjalan lenggak lenggok layaknya model. Wajahnya bisa dibilang tak cukup terawat b

dengan celana kolot/jeans. Benar-benar tak mencerminka

.

at pag

di depannya. Ia yakin bahwa sosok yang dud

agi, pasti

un mengan

a V. Kamu masuk ke kelas X

akasih

barunya. Sekolah ini lebih bagus dari sekolah sebelumnya yang ia tempuh. Bangunan ini terlihat elite ketika diamati dengan sek

uhan dirinya sendiri. Mereka ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka saat usia sang kakak 17 tahun dan dia 7 tahun. Saat itu kedua orang tuanya bertengkar hebat, tak tahu mengapa. Yang jelas, mereka t

shb

terkejut dan ketakutan. Anggun berniat mencari sang bunda meminta pelukan. Namun, saat kelua

Anggun t

Itu tangan kakaknya. Menguatkan sang adik yang bergetar ketakutan. Sang kakak kemudian membawa adiknya menuju kamar. Berusaha mengalihkan perhatian Anggun dari suara teriakan-

ya tiba-tiba saja meluncur dengan derasnya. Ia menutup wajahnya dengan k

masih bisa mendengar isak tangis tertahan kakaknya. Anggun tahu, pasti kakaknya sedang sedih, entah kar

hbac

orang tua yang begitu kasihi, begitu tega menyakiti anaknya se

kasar. Ia tak boleh lemah. Ia masih

Suara berisik dari dalam kelas benar-benar memekakan telinga.

masuk, murid-murid dengan panik

akan mendapatkan teman baru. Sil

k kemudian maju selangkah

Dwi Bunga V. Bisa dipang

kk

ai beberapa murid melongo saking syoknya. Sang kepala sekola

g mau di

ang membuka suara, Anggu

ya-tanya. Gue

menyangka ada cewek yang judesnya melebihi pe

u begitu duduk

ac

idur di poj

luddin.. Ha

ut oleh orang selain kedua orang tuanya. Para siswa nampak terdiam ketakutan. Sedangkan sang penyebut nama masih tertawa terbahak-bahak sampai menggebrak meja dengan keras s

i. Belum sampai dua jam, ia kembali menghinanya. Jamal menendang meja dengan keras tak perduli dengan ra

ia akan langsung melayangkan bogeman mentah yang bisa saja merontokkan deretan gigi-gigi itu. Karena tawa itu tak kunjung

al. Ia benar-benar tak bisa mengontrol tawanya. Mengingat naman

." Sapa Anggun m

jadi-jadian ini begitu menguji kesabarannya. Terlal

il gue

o kan Jamaluddin?

nggil gue J

nya! Lagian nama lo kan emang Jamaluddin.

endiri. Emosinya akan meledak-ledak hanya karena orang lain menyebut nama aslinya. Hal itu me

ebelin bisa? Tinggal panggil g

ue. Lagian kita baru ketemu dua kali. Udah minggir sono, g

i-lagi Jamal dibuat emosi oleh gadis yang berbuat seenaknya. Mungkin ini yang dirasak

.

epalanya di atas meja. Sepertinya rencana gadis itu untuk tidur benar-benar dilaksanakan. Jamal mendengus, den

a enggak. Pinter paling juga enggak udah keliatan dari muka gemb

aneh ini diam-diam menjelek-jelekkan dirinya. Sok sempurna sekali. Anggun membuka matanya kesal. Ia m

sama mulut lo! Suka banget ya jelek-jelekin gue di belakang! Lo jug

u, tak merasa bersalah sama sekali. Jamal memilih diam, daripada harus mendengar ucapan

empreng lo. Udah sono tidur lagi,

ak menanggapi ucapan Jamal. Toh, ia

.

rak ria karena sudah terbebas dari tempat yang menurut mereka layaknya se

n kelasnya. Ia masih menyayangi tubuhnya sendi

gun masih berdiri di depan kelas

disini?" T

snya lo tahu apa yang gu

Cantik. Lah elo? Gak mencerminkan cewek

o, kalau gue cewek. Jadi lo nggak per

ue cuma ngasih tau kalau cewek itu lema

reman siapa? Lo kan? Gak

. Bringas sekali. Gue yakin gak ada cowok yang mau deketin lo. Mereka i

yak apa. Mau berpenampilan kayak apa, juga bukan urusan lo. Lagian gue masih bisa

wok nih? Pede banget si, cewek kayak lo

mah? Atau lo bisa ngaca noh di depan jendel

seenak jidat nyuruh

aneh di sebelahnya ini. Begitu menguras emosi. Ia harus segera mengecek rambu

an Jamal hanya menguras tenaga saja. Ia melangkahkan kaki lebar-lebar. Ingin segera menjauh dari

hak-bahak mengingat namanya sekarang ia hanya bisa mendengus geram. Jika HAM dan hukum tak berjalan. Ia ingin sekali mencabik-cabik tubuh Jamal sampai menjadi r

m memikirkan hal absurd seperti itu? Mengerikan. Ia bergedik ngeri sendiri. Ia jadi bertanya-tanya. Jangan-jangan dia sebenarnya adalah seorang psychopath, atau bis

erhenti

mbar uang dua ribu rupiah. Tarif angkutan umum bagi

ahnya. Kepalanya begitu pusing. Ia harus segera mend

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka