icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kutukan Sang Alpha

Bab 10 : Pertemuan Akrab

Jumlah Kata:1412    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

pintu masuk menuju sebuah ruang duduk besar, diisi oleh berbagai furnitur berwarna putih dan meja kecil yang menghadap sebuah dinding kaca yang menghadap ke arah Pegunun

ut. Itu adalah seorang pria yang memiliki warna mata yang sama uniknya

a bel

wabnya. "Beliau yang mendirikan Kawanan Bayangan Merah dan yang membu

ng membawa kawanan kami dari San Fransisco setelah Perang Besar Werewolf. Beliau adalah seora

engamati lukisan tersebut. "Beliau terlih

wyer dengan senyum tipis. "Kuharap aku bis

Waverly menunjuk pada papan na

ari bahasa Skandinavia. Artinya a

las ketika pria itu mengamati lukisan kakeknya. Wave

anya menjadi fokus ketika dia men

antinya untuk lanjut, tetapi dia tidak mengatakan apa pun. Mereka berdiri diam selagi mata pria i

a mengusik hal yang salah. Namun, rasanya seolah tiap kali dia n

ndek, yang terdiri dari beberapa rak buku setinggi langit-langit serta berbagai kursi berlengan

baja besar di depannya. Meja tersebut dipenuhi perlengkapan kantor dan dindingnya didekorasi oleh rak-ra

aksasa yang terletak di balik meja yang menampilkan s

ni mengingatkanku pada betapa pentingnya posisiku," katan

iri dengan satu tangan di dalam sakunya dan bayangannya mem

kertas-kertas di atas mejanya. "Saat makan malam tadi kau

i memusatkan perhatian pada Sawyer.

kau memer

tah kuno, 'kau tidak akan

berhenti pada satu kertas. "Yang ini," ujarnya. "

m Peny

tu terjadi, aku berusaha menemukan pasangan di antara kawananku. Kemudian aku m

perti surat yang diterima Kawanan Lycan nyaris seminggu yang lalu, terdapat simbol dari Kawanan Bayang

rcaya. Dia menatap Sawyer yang mengangguk. "Tapi, seluruh kawanan sudah diwajib

rtas tersebut dari tangan Waverly. "Aku sudah mencoba menghentikannya, tetapi para

bingung. "Mengapa m

verly terhenti ketika pi

au harus m

ketika dia melihat Waverly berdiri di samping Sawyer dengan mengenakan gaun malamnya. Sebuah seringai muncul di wajahnya, menampilkan lesung di pip

istopher dan hendak menjaw

a i

an teliti agar kita bisa melayani hampir segala permintaan, bahkan jika ..." dia mendongak menatap Sawyer yang memandangnya tajam

ertas di hadapannya selag

mengambil

a. "Tidak, tidak, restoran Tillbury's sudah a

itu menjelaskan alurnya pada Christopher. Dia memicing menatap angka-angka tersebut, mengerutkan alis.

kkan pena.

cul di wajahnya. "Dan inilah sebabnya kau adal

las di setiap tarikan napasnya selagi dia meletakkan tan

hristopher dengan penuh semangat. Sawyer lanjut terkekeh;

abil. "Beberapa pegawai ingin mengadakan sebuah pertemua

. "Bagaimana deng

diselesaika

er tersenyum. "Ter

aiklah, aku akan membawa ini ke Ruby dan memulainya. Sekali lagi terima kasih, Sawyer," kata

kusen pintu beberapa saat

ran. Sawyer menatapnya, matanya masih

ya santai. "Dia yang menga

i caramu mengatasinya." Waverly mengibaskan tangan di atas meja temp

g bisa kulakukan," jawabnya.

ngak, dia melihat Sawyer sedang m

ini tidak berhasil?" tan

k tahu—" katanya. "Tapi, kurasa,

i ini, Waverly bisa menghirup aroma kesturi dari parfum pria itu menguar dari kerah bajunya yang tidak tertutup.

pada setiap langkah yang pria itu ambil, bintik halus di sekitar batang hidungnya tampak semakin jelas. T

uka mata dan melihat Sawyer berdiri dekat rak dengan ta

rly dengan tenang. Sawyer berdiri diam

lua

ang dalam perutnya seola

dipenuhi kekagetan. Dialah yang membawanya ke tempat ini, menerima syarat-sy

, pandangan matanya terangkat untuk menatapnya. Tubuh pria itu

uju pintu. Ketika dia berbalik, Sawyer sudah duduk di kursi pada mejanya dengan punggung menghadapnya. Waverl

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 : Prolog2 Bab 2 : Sebuah Janji Tanpa Rencana3 Bab 3 : Pertemuan Awal4 Bab 4 : Pegunungan Trinity5 Bab 5 : Bisikan6 Bab 6 : Harga Sebuah Kebebasan7 Bab 7 : Sang Tamu8 Bab 8 : Makan Malam Berdua9 Bab 9 : Tentangmu10 Bab 10 : Pertemuan Akrab11 Bab 11 : Nilai Tawar12 Bab 12 : Kutukan Sang Alpha13 Bab 13 : Tillbury's14 Bab 14 : Aturan dan Peraturan15 Bab 15 : Jawaban Tersembunyi16 Bab 16 : Rahasia Gelap17 Bab 17 : Korban-Korban Lainnya18 Bab 18 : Para Wanita di Perbatasan19 Bab 19 : Menjaga Hubungan20 Bab 20 : Bukan Lagi Seorang Alpha21 Bab 21 : Persiapan22 Bab 22 : Christopher23 Bab 23 : Rogue yang Menghilang24 Bab 24 : Delirium25 Bab 25 : Menyembuhkan Luka26 Bab 26 : Menonton Film27 Bab 27 : Bukan Sekadar Firasat28 Bab 28 : Jaga Musuhmu Tetap di Dekatmu29 Bab 29 : Dunia Penuh Bahaya30 Bab 30 : Koneksi31 Bab 31 : Koneksi -Koneksi32 Bab 32 : Dunia Penuh Kebohongan33 Bab 33 : Buku Catatan34 Bab 34 : Monster Tersembunyi35 Bab 35 : Pengkhianatan Tersembunyi36 Bab 36 : Dua Kebenaran dan Satu Kebohongan37 Bab 37 : Tak Terlupakan38 Bab 38 : Kenyataan Menyakitkan39 Bab 39 : Reuni Tak Terduga40 Bab 40 : Sang Luna yang Berbohong41 Bab 41 : Setelah Matahari Terbenam42 Bab 42 : Keluar43 Bab 43 : Rumah Adalah Tempat Hati Berlabuh44 Bab 44 : Pembunuh Berdarah Dingin45 Bab 45 : Bukti, Aku Adalah Milikmu46 Bab 46 : Gerhana Bulan47 Bab 47 : Segalanya Tentang Bertahan Hidup48 Bab 48 : Kembalinya Para Serigala49 Bab 49 : Serigala Terakhir yang Bertahan Hidup50 Bab 50 : Sang Alpha Sejati51 Bab 51 : Awal yang Baru52 Bab 52 : Selamat Hari Jadi53 Bab 53 : Kenangan54 Bab 54 : Seseorang yang Tak Dikenal55 Bab 55 : Mimpi Menjadi Kenyataan56 Bab 56 : Teruntuk Waverly57 Bab 57 : Déjà Vu58 Bab 58 : Sebuah Momen Kebahagiaan59 Bab 59 : Kembali ke Kenyataan60 Bab 60 : Kebenaran Diceritakan61 Bab 61 : Sang Luna yang Meneriakkan 'Serigala'62 Bab 62 : Para Putri Tidur Tidak Berdaya63 Bab 63 : Masa Depan Hari Esok64 Bab 64 : Sang Wanita65 Bab 65 : Hati Seorang Ibu66 Bab 66 : Lagu-Lagu Untuk Dinyanyikan67 Bab 67 : Diskusi yang Sulit68 Bab 68 : Pietro69 Bab 69 : Kabar Baru Tidak Selalu Kabar Baik70 Bab 70 : Pengungkapan71 Bab 71 : Kaset Rekaman72 Bab 72 : Mia73 Bab 73 : Pada Suatu Mimpi74 Bab 74 : Halusinasi75 Bab 75 : Normal yang Baru76 Bab 76 : Kembali dari Kematian77 Bab 77 : Lanjutkan dengan Hati-Hati78 Bab 78 : Kawanan Lycan79 Bab 79 : Pulang ke Rumah80 Bab 80 : Lebih Dari Sekadar Takdir81 Bab 81 : Kebenaran Terungkap82 Bab 82 : Pengangkatan83 Bab 83 : Mitos84 Bab 84 : Siren Danau85 Bab 85 : Dosa-Dosa Besar86 Bab 86 : Duka Cita87 Bab 87 : Tahapan Kesedihan88 Bab 88 : Lokasi Rahasia89 Bab 89 : Rumahku Istanaku 90 Bab 90 : Momen Tenang91 Bab 91 : Hilang dan Ditemukan92 Bab 92 : Bertemu Lagi93 Bab 93 : Kejutan yang Menyakitkan94 Bab 94 : Anggota Baru Bayangan Merah95 Bab 95 : Tamu Tak Diundang96 Bab 96 : Pertarungan yang Harus Diselesaikan97 Bab 97 : Pengungkapan98 Bab 98 : Pertarungan Terakhir99 Bab 99 : Akhir dari Segala Akhir100 Bab 100 : Penutup