Kutukan Sang Alpha
pintu masuk menuju sebuah ruang duduk besar, diisi oleh berbagai furnitur berwarna putih dan meja kecil yang menghadap sebuah dinding kaca yang menghadap ke arah Pegunun
ut. Itu adalah seorang pria yang memiliki warna mata yang sama uniknya
a bel
wabnya. "Beliau yang mendirikan Kawanan Bayangan Merah dan yang membu
ng membawa kawanan kami dari San Fransisco setelah Perang Besar Werewolf. Beliau adalah seora
engamati lukisan tersebut. "Beliau terlih
wyer dengan senyum tipis. "Kuharap aku bis
Waverly menunjuk pada papan na
ari bahasa Skandinavia. Artinya a
las ketika pria itu mengamati lukisan kakeknya. Wave
anya menjadi fokus ketika dia men
antinya untuk lanjut, tetapi dia tidak mengatakan apa pun. Mereka berdiri diam selagi mata pria i
a mengusik hal yang salah. Namun, rasanya seolah tiap kali dia n
ndek, yang terdiri dari beberapa rak buku setinggi langit-langit serta berbagai kursi berlengan
baja besar di depannya. Meja tersebut dipenuhi perlengkapan kantor dan dindingnya didekorasi oleh rak-ra
aksasa yang terletak di balik meja yang menampilkan s
ni mengingatkanku pada betapa pentingnya posisiku," katan
iri dengan satu tangan di dalam sakunya dan bayangannya mem
kertas-kertas di atas mejanya. "Saat makan malam tadi kau
i memusatkan perhatian pada Sawyer.
kau memer
tah kuno, 'kau tidak akan
berhenti pada satu kertas. "Yang ini," ujarnya. "
m Peny
tu terjadi, aku berusaha menemukan pasangan di antara kawananku. Kemudian aku m
perti surat yang diterima Kawanan Lycan nyaris seminggu yang lalu, terdapat simbol dari Kawanan Bayang
rcaya. Dia menatap Sawyer yang mengangguk. "Tapi, seluruh kawanan sudah diwajib
rtas tersebut dari tangan Waverly. "Aku sudah mencoba menghentikannya, tetapi para
bingung. "Mengapa m
verly terhenti ketika pi
au harus m
ketika dia melihat Waverly berdiri di samping Sawyer dengan mengenakan gaun malamnya. Sebuah seringai muncul di wajahnya, menampilkan lesung di pip
istopher dan hendak menjaw
a i
an teliti agar kita bisa melayani hampir segala permintaan, bahkan jika ..." dia mendongak menatap Sawyer yang memandangnya tajam
ertas di hadapannya selag
mengambil
a. "Tidak, tidak, restoran Tillbury's sudah a
itu menjelaskan alurnya pada Christopher. Dia memicing menatap angka-angka tersebut, mengerutkan alis.
kkan pena.
cul di wajahnya. "Dan inilah sebabnya kau adal
las di setiap tarikan napasnya selagi dia meletakkan tan
hristopher dengan penuh semangat. Sawyer lanjut terkekeh;
abil. "Beberapa pegawai ingin mengadakan sebuah pertemua
. "Bagaimana deng
diselesaika
er tersenyum. "Ter
aiklah, aku akan membawa ini ke Ruby dan memulainya. Sekali lagi terima kasih, Sawyer," kata
kusen pintu beberapa saat
ran. Sawyer menatapnya, matanya masih
ya santai. "Dia yang menga
i caramu mengatasinya." Waverly mengibaskan tangan di atas meja temp
g bisa kulakukan," jawabnya.
ngak, dia melihat Sawyer sedang m
ini tidak berhasil?" tan
k tahu-" katanya. "Tapi, kurasa,
i ini, Waverly bisa menghirup aroma kesturi dari parfum pria itu menguar dari kerah bajunya yang tidak tertutup.
pada setiap langkah yang pria itu ambil, bintik halus di sekitar batang hidungnya tampak semakin jelas. T
uka mata dan melihat Sawyer berdiri dekat rak dengan ta
rly dengan tenang. Sawyer berdiri diam
lua
ang dalam perutnya seola
dipenuhi kekagetan. Dialah yang membawanya ke tempat ini, menerima syarat-sy
, pandangan matanya terangkat untuk menatapnya. Tubuh pria itu
uju pintu. Ketika dia berbalik, Sawyer sudah duduk di kursi pada mejanya dengan punggung menghadapnya. Waverl