Hingga Akhir Waktu
, "batin Fransis merendahkan. Mereka berjalan bersama secara beriri
dan menatap tajam gadis itu hingga gadis itu terpaksa melepaskan lengan pria itu, hatinya merasa tmbeku, ia sekali lagi tak menyangka kalau pria yang selama ini selalu bersikap romanti
, "cic
. Setelah itu ia meninggalkan Erika yang masih
i ia di perlakukan serendah ini oleh seorang yang dia sayang. Dua orang gadis berjalan menghampirinya,kedua gadis itu ta
, kau kenapa? "ta
asahi pipinya, bahkan kedua temannya itu seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh temannya itu,mereka tau bahkan gadis itu sedang menceritak
a mengatakan itu, "ucap salah satu teman me
a kalah hingga sangat marah pada dirinya sendiri, jadi di
Soici, tidak akan be
kan segera datang, semoga dia lupa pada tugas membuat puisi
bersamaan. Setelah itu mereka
**
unya, di sampingnya seorang gadis duduk di bangku dengan kepala tertunduk d
a sebelum pergi dia meminum obatnya terlebih dulu agar penyakitnya tak kambuh sembarangan. Pria itu mencengkram perutnya saat nyeri it
tru memilih Erika sebagai kekasihnya. Gadis itu memperhatikan Fransis yang dikiranya adalah pujaan hatinya yang sedang menundukkan kepala sambil memejam
r. Pria itu diam tak menjawab, hal itu me
t bahwa ia pernah menemukan sebuah botol obat di meja pria itu dan kebetulan dia membawa
ia memiringkan kepalanya dan menoleh pada gadis itu, dia hanya menatap datar gadis
nnya, "Ini, waktu itu kau ketinggalan, jadi aku mengambiln
mbawa obat milikku, akan ku beri pelajar
"ucapan gadis itu terpotong saat F
milik kakakk
Nadza heran. Jika itu obat milik kaka
ia yang dia sukai itu punya seorang kakak yang wajahnya sangat mirip dinginnya, orangnya dingin dan tak suka seny
tak menduga kalau gadis itu bisa mengenalinya, ia bisa membedakan ant
it yang dia alami kian bertamba
sehatan saja, ya
angsung membuka penutup botol itu lalu me
p gadis itu
Fransis. Gadis itu tersenyum menganggu
tarkanmu keruang kesehatan saja, a
singkat. Gadis itu m
menegakkan tubuhnya karena rasa sakit yang ia alami belum juga
tu kau berjalan, "serunya. Pria itu pun tak menolak bantuan yang
asa ini adalah hari yang sangat sial untuknya, pertama penyakitnya kambuh disaat yang tidak tepat, kedu
*
an kalau, Masako membullymu, "ucap salah satu temannya
mpusnya,Soici,tapi kenapa ada s
istrinya, apa ruang kesehatan kampus adiknya digabung?pria itu masih berkuta