Gairah Pesta Birahi
ang kepalanya, kemudian
ngannya, memperlakukannya dengan lembut
n meletakkan telapak tangannya di atas kepala Ye
elalu sep
s, dan penuh kasih sayang! Selam
enka, dia menariknya
gi. Aku heran kau malah ke rumah mer
mi istri, makanya aku ke sana." Yen
ana pria si
asakan kesedihan dari tawa dan kelakuannya. Dia la
u sudah aku berikan. Untuk keputusan
ia mencondongkan tubuhnya, me
Itu sang
wajah wanita yang telah lama dia sukai
oleh Yenka, Ian menghilang selama
ang sangat buruk. Dia menghancurkan semua barang di dekatnya, tali
endahului Yenka. Hingga rasa sakit dalam
u akan diterima oleh mereka." Yenka berdiri, semangatnya telah munc
. Pria selalu menyukai permainan yang membuat mereka tertantang. Bukanny
atap Yenka yang membuat Yenka kebi
tidak menyukai gem
pekerjaannya. Anehnya dia selalu memiliki koneksi kuat dalam apa pun. Bah
perusahaan, apa yan
dia menelusuri Ian da
uk dengan sengaja. "Lalu tatapanmu ke arah itu membua
ng." Yenka menatap Ian, mata berwarna hazelnut itu membuatnya terpesona. "Aku harus menghi
rkekeh s
jah tersenyum . Dia telah membeli gaun yang cantik, yang akan menunjukkan le
. Karena dia akan menggunakan topeng dan identitasnya
priamu?" Wangi parfum menyengat langsung
dinding, sedikit miring denga
ya dengan malas. "Tidak
ba apa yang aku sarankan padamu. Murahan." Taran te
wanita murahan? Sampah?" Yenka menyeringai
, di meremasnya dengan kuat kemudian menariknya.
engan sahabatmu sendiri." Suaranya sangat berat, dia mengintimidasi
yang lainnya, itu urusanku. Kau sendiri yang menyuruhku untuk menikmati hidup. Aku melakuka
enka. Dia kira ini akan selesai, namun saat dia ada di deka
ukai sahabatmu itu. Kau bi
sanku dengan pera
ni sua
u karena kau tidak pernah mendengarku!" Yenka menunjuk muka
r
u sangat kuat! Dia sengaja mengunci pintu agar Tar
r
banting semua bela
ia
n apa yang dilakukan Taran. Dia menyadari bahwa butuh waktu baginy
lebar bernuansa putih. Terlalu lebar untuk di
ejamkan mata, yang terbayang di inga
man ...," u
n hebat dan perlakuan penuh teknik yang menyenangkannya di atas ranjang it
terd
iri," ucapn
a memperlakukannya dengan manis. Bahkan selama mereka berpacaran, Taran
ka menutup matanya dengan len
ataan pahit. Di belakang Yenka, Taran sering kali berselingkuh den
sakit. Tapi wanita yang mabuk karena cinta itu tida
i tahu, mungkin Yenka tidak akan
a merasakan kepedulian Ia, dan dia ingin
rbunyi, dan sebuah pesan masuk d
a di club tersebut. Kartu undangan
san ini terasa sang