icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Asmara Mendendam

Bab 4 Di Atas Dua Roda

Jumlah Kata:908    |    Dirilis Pada: 31/12/2021

a panik sesaat sete

Sekilas ia menengok jam digital pada ponsel yang tergel

mendengar weker dari HP-nya. Padahal tadi malam ia suda

erlalu lelap. Pungk

k dililitnya ke leher jenjangnya. Nezza tentu tidak mau datang terlambat di hari pertam

rnya tertutup rapat. Kemungkinan besar Jessy yang berada di dalam. Nezza kalut lant

emberanikan diri me

baru masuk. Hari ini aku ba

essy keluar dengan wajah bersalah. Dia juga mengucap maaf deng

ngah tujuh lebih padahal ia harus sampai kantor jam tujuh. Belum lagi ia harus ber

at waktu untuk hari ini hanya bisa terjadi kalau ada mukjizat. Selesai mempersiapkan tas, Nezza segera keluar ka

seru Ari

ua telapak tangannya menyatu

tukas Ari dingin. Nezza

ngkah pergi. Toh, ia sudah minta maaf.

Nezza!" teri

e belakang. Bu Rasti yang menenteng tas pasar tampak berdiskusi d

dak elok kalau kamu sampai terlambat. In

lu, Bu," t

mu mau dicap sebagai karyawan teledor?!" s

an, saking kaku dan dinginnya, Ari menun

sampainya di samping Nezza. Diangsurka

an susah payah Nezza naik membonceng. Ia tampak kesulitan karena

aya pamit ya," ujar

, Nak," jawab B

" pesan Bu Rasti ga

ya Ari ketus

awab singk

angannya refleks memegang body motor. Untung juga Nezza tidak salah pegang. Bisa berabe kalau ia sampai r

angun kesiangan lagi. Bikin susah orang saja," pekik Ar

sa waspada melawan. Sejatinya Nezza juga

terjaga gar

esalahan sendiri ke or

kamu sok-sokan menasihatiku. Kamu sen

kenapa?" Ari

anya? Saat kamu mara

ok tahu!"

ga sok tahu!" ba

t Ari. Puas rasanya. Namun mengapa lama kelamaan Nezza merasa kehilangan? Ya, situasinya

ni? Hati dan pikir

jerit Ne

but. Nezza yang panik tanpa sadar memeluk erat pinggang Ari. Namun setelah

mpai berani-beraninya bawa mengebut ana

otes mulu bisanya!" tandas Ar

kanku

amatkan harga dirimu

ng tidak berperasaan se

tor dan berhenti. "Nah, sudah sampai

pa tololnya, ia tidak sadar sudah sampai di depan gedung kantornya. Nezz

?" tan

epas helm dan meny

Ari sambil me

engambang. Tidak paham

ke Valentino Rossi yang sudah me

," pekik Nezz

a yang dikucir bergoyang-goyang akibat sang pemiliknya tengah berlari. Rambut yang ketika digerai sangg

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka