Traitors Wife
h sahabat ma
embatalkan pernikahan ini, dengan sedikit rasa canggung
" ucap papi yang membuat aku seakan kesal bagaimana bisa papi bi
, sehingga dia pun menyalami punggung tangan papi,
t Radit orang yang sangat aku cintai," dia hanya terdiam mendengar apa yang
ini,"masih lirihku yang menatap
tau pura-pura tidak mendengar" uca
paikan kepada papimu sendiri,"ucapn
i jika tahu hal ini, jadi to
a pasti akan
tidak me
ikir aku me
mohon kepadanya dengan mata yang berbina
ah padamu bukankah kalian bersahabat, bukannya kamu mengan
a kamu bisa batalkan sendiri! Toh aku
kan aku menemuinya, ak
2 tahun ini, apa kamu pikir aku tidak sedih melihat keadaannya, dia t
kita menik
apa kamu pikir pernikah
ntuknya, dihadapan papi kita pura-pura menjadi pasangan suami istri, aku akan
memikir sebaliknya, tidak ada pernikahan dua kali dala
isanya dia tidak menyetujui apa yang aku katakan, di
n lagi dengan nada
tahu aku dengan dia sudah
mu hingga dia menjagamu, bahkan aku t
ainan, apakah kamu melakukan hal yang sama denganku, tolon
radit pernah merencanakan pernikahan ini, kenapa aku harus menikahi sahabatnya sendiri," gumamku masih dalam hati yang melihat iya turun dan membuk
dan pak Evan,"ucapnya me
Evan terhada
dirancang seindah mungkin, harusnya Radit melihatku m
dengan ramah yang aku tatap
a langsung," ujarku sehi
ah dulu," pinta Ev
lan ke dalam, membuka
erjadi, tolong aku Radit bawa aku bersamamu," batinku dalam hati,
ke arahnya yang mulai melajukan kendaraannya di jalan lintas itu,"E
pakannya, besok kita akan menikah, jangan pernah menaikkan volume suaramu
nikah dan mas
ucap sang
jawab p
menikah dengan sahabat pacarku sendiri, apa
ih meneteskan air mata, hingga akhirnya aku pun meny
dap suamimu hargai dia sebagai suamimu, dan kamu nak Evan Papi titipkan Clara sayangi dan
kepada kami, aku menatap ke arah Papi seakan bahagia terpancar di matan
an sahabat akrab Radit, aku menatap k
Radit tahu akan hal ini," ucap ku ma
k Cl
i sendiri," ucap Evan sedikit menekan tiap katanya, aku pun mencoba menutupi kesedihanku, walau rasanya ini begitu pedih, ini tidak seharusnya terjadi, namun aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima kenyataan, aku harap
marah kenapa ini bisa terjadi, aku menatap ke arahnya dengan tatapan benci, tidak semestinya dia di sini, apakah d
atapku," gumamku seakan
esok pagi kamu harus ikut bersamaku," ucap
ku tidak bisa menjadikanmu sua
g aku tahu sekarang kamu sudah menjadi istriku, dan be
seakan tidak percaya
hat," dia pun mulai memiring