Pras and his destiny
sesuai janji saat ia sudah melakukan tugasnya. Kini mereka berada d
n saat menatap Laurent lekat dengan setelan jas yang benar-benar menampakan siapa d
t menaikan sebelah alisnya. Menatap tajam ke Pras. Y
a-pura. Saya malas sebenarnya datang, harusnya orang kepercayaan say
atap bingung. Pras pun bingung den
ada yang benar-benar teman kamu? Semuanya sai
nia bisnis besar. Saya tau mana orang yang tulus, ma
u memajukan tubuhnya condong ke depan. Menopang d
u aku. Tulus
ikut memajukan wajahnya. Menatap lekat kedua m
dihkan." Lanjutnya. Lalu ia bersandar di
dari tas kecil yang ia bawa dan menghisapnya, asap tebal kembali terhemb
t masalah dengan pengiriman baju model te
n cepat. Pras menatap lekat. Ia lalu melirik ke Vape m
Pras. Laurent tak menggubris. Wanita
nunggu balasan pesan singkat dengan mengetuk-ngetuk mej
Mod Vape kedalam tasnya. Ia beranjak terburu-buru hingga lututnya
." Pin
urent men
aku b
ku bur
n bahu Laurent untuk dud
melotot. Pras menggeser k
uk bercerita. Ia menggeleng. Lalu ponsel miliknya berderin
mana?
..
kita data ulang untuk yang import. Bikin panik."
aja. Kalau udah nggak ada yan
menata
a. Saya harus t
ponsel miliknya.
embuat Pras diam dan kembali menatap wajah
enatap serius ke wajah Pras. Ia lalu men
dan dengan biaya klaimnya." Goda Laurent s
ngeratkan tali mantel yang ia kenakan lalu berjalan meninggalkan Pras yang masih duduk
nt. Your lips
*
ari jadwal melahirkannya. Jevan dititipkan di rumah oma dan opanya. Galang
, Lang," ucap Pras sambil dudu
ngangguk. Ia pun menceritakan semuanya. Akhirnya Galang
sendirian seumur hidup. Lo butu
ati dengan ninggalin kekayaan segitu banyaknya. Tugas lo buat sebar itu semua ke or
yakin, lo jangan nyusahin diri lo pake main lonte sega
ekeh mendengar
kan main pedang-pedangan, kan?" G
a tiga lonte di depan gue, juga bisa gue hajar mereka sampe puas. Lo
k. Kecengklak tuh, pinggang baru rasa lo, Kak.
ru lagi kuat-kuatnya. Hati-hati lo, Aira bisa bunting terus
k sebelum umur empat lima." Lanjut Galang yang kese
rapa puluh cewek juga nggak akan ada yang bunting. Takdir g
alo gitu." Galang memer
harus cari pasangan dulu. Aneh aja lo kalo k
e lainnya?" Galang menatap Pras. Ia tau kakaknya it
mata dan sikapnya. Jaga diri b
ue udah feeling. Deketin lah. C
amaan dengan terbukanya pintu ruang operasi dan
t kepada Galang terlebih dahulu. Ia berjalan menuju ke kantin rumah sakit untuk membeli beberapa camilan dan min
i
engan gagahnya. Namun kedua matanya
t?" Gum