Pras and his destiny
satu kaki menyilang dikaki satunya lagi. Menunggu Pras yang masih belum datang juga. Sedangkan terakhi
Baju lengan panjang oversize warna coklat tua berpadu dengan celana jeans
voicenya. Ia berjalan bersama Andreas
anjak dan menyapa Andreas dengan anggukan kepala seraya tersenyum tipis. Pras tak me
ju, jas, sepatu, koper yang ukuran
ndreas ikut ke Hongkong, Pras selalu memb
lam P
andasan pacu yang sebentar lagi tak lagi tampak karena mereka sudah di atas udara. Laurent te
ng wajah Pras dengan telu
Pras tertarik sebelum kembali dudu
hitamnya sambil menyamankan posisi duduknya. Pras melirik sebelum meno
sendiri. Ia mulai menyadari jika Pras bersi
au sekedar menganggap Laurent
kamu, Rent?" Pras membuka
i perempuan- bookingan?" B
dua
sann
lah.
Pras b
ent bersedekap dengan sombongnya sambil memiringkan tubuh menatap pria
ya kan bil
k?" Laurent t
um aku nikmat banget." Laurent membuka lembar buku
t, harus total bermain
ik Laurent diam-diam. Ia melihat wanita itu begit
ngan masih membaca buku. Pras membuang pandangan dan memejamkan mata. Laurent melirik. Ide isen
edua mata Pras terbuka dan i
oda Laurent sambil memainkan jarinya di tangan Pras
ketus. Laurent menelan ludah
yang berprinsip,"
*
thouse, tapi ada tiga kamar dan dua kamar mandi. Laurent menempati kamar yang ada disudut. Sedangkan kamar
warna gelap." Pras berjalan menuju kamar mandi. Ia ingin menyiram tubuhn
esini untuk melayani kamu seperti--" Laurent belum
ra di mana, kan? Andreas, sud
bir kesal. Namun segera ia tepis dan berjalan kedalam ka
sih nihil. Secepatnya tim ka
tau itu pasti susah.
r kamar dan menyiapkan berkas-berkas peker
na, sepatu, kaus kaki, hingga ke cel
ak-kotak bak roti sobek Pras yang terpampang nyata dengan handuk yang melilit
n juga bajunya ke kamu?" Laurent b
ya dua sendok kecil. Saya ng
kamar Pras yang hanya terkekeh. Wanita itu menuju dapur dan membuka kitchen set sudah p
ertiga. Andreas juga sudah rapih dengan berganti
Laurent." Andreas me
usin. Sayang sekali kalau berakhir di panti
ok kok." Andreas mencomot biskuit dari dalam
gidik. "Ngg
ri kamarnya sudah dalam keadaan rapi. Laurent sempat terhipnotis sejenak. Lalu
k P
as seraya meli
ena tim butuh saya di sana untuk membantu melacak
n mata. Itu hanya
at sekarang." Pras be
pulang sekitar--" Pras menata
Ia mengedipkan sebelah matanya menggoda Laurent.
Ide
i di hadapan Pras sambil menangkup wajah dengan rahang tega
rjalan kembali ke Pantry dan membuka kulkas. T
senyum di depan p
Pras mengangguk dan berjalan
ulkas karena ia juga akan memasak untuk makan siang se
*
saat Andreas berbicara dengan tetap berdiri didekat mej
jah Pras tak menunjukan ekspresi apapun. Lalu Andrean mengambil kembali d
memeriksa pekerjaannya, hasil rapat deng
part
pendek dan kaos berwarna hitam. Ia asik meny
menjadi 'Maid' karena Pras akan mem
purna. Masih setengah jam lagi sebelum Pras kembali. Ia bergegas mengambil t
h ke dollar hongkong dengan meminta pegaw
at es krim mangkuk yang menggiurka
s. Ia menata roti perancis yang ia beli dengan isi tuna, ayam, cream cheese
Pras pasti sibuk. Anggaplah ia sedang
urent memukakan pintu lalu kemba
lu melepaskan sepatu dan menuju ke dalam kamar. Laurent mend
aku mau mandi dulu." Pras
mbil menuju ke pantry. Pras menahan
mpau sore untuk Pras. Ia tak makan karena
ent menuju ke kamarnya dan mengamb
engan kedua mata tak lepas menata
kai jeans panjang a
, Ia fokus mengikat
i Lau
Laurent samb
ngar semakin berat dan serius.
lan menuju pintu. Dengan cepat Pras mena
ikut." Kedua mata
campur aja urus
paskan. Namun cengkr
na di sini saya yang bertanggung jawab atas diri
-jalan sebentar, Pr
aya kalau kamu send
ongkong. Sama kaya kota
gu di sini!
dan meminum air putih sebelum ia be
ku bisa
Ia meninggalkan makanan yang masih ada dia
ya antar. Mobil
ekeliling aja Pras, lepas ih!" Omel Laurent
jemarinya namun berganti mengecup kening L
Pekik
enyum dan berjalan lebih dahulu