Seni Seviyorum Aisyah
pulang bersama dengan niat ingin menjenguk Ray
!" teri
ng, entah mengapa akhir-akhir ini Ilham sering sekali be
ah," seru Hawa
Aisyah saat melihat Ilh
datang ya ajak Aqila juga," ujar Ilham yang memang a
i malam dia bisa datang atau enggak pasalnya d
yah, "Sudah datang saja gak e
ya Hawa yang kini pandanga
Raka langsung mengangguk sambil tersenyum namun matanya m
Ilham sembari menyenggol lengan Rak
omongan Ilham Fatimah hanya tertawa saja mendengarnya Rak
alagi nanti akan bertemu Mamah kamu tapi aku takut untuk gak dika
celetuk Raka membuat sahabat Aisyah kaget
kenapa Raka terus menguji imannya saja membuat dirinya te
amu Raka!" Ilham menepuk bah
aku saja Syah," seru Haw
yum tersipu malu dan merasakan bahwa kini hatinya sedang berbunga-bunga andai
jangan bicara macam-macam kau Raka! akan aku ka
esal namun tentu saja dia tahu betul orangtua Aisyah, ucapannya
wa kalau kamu gak bisa datang," jelas Ilham mengingat bahwa
k hati mendengarnya, "Aamiin
" ajak Hawa dengan ti
u pulangnya," seru Fatimah
ersenyum kepada Ilham lalu saat matanya menatap Raka c
ti akan jatuh hati kepada cowok itu, "Jaga h
timah dan Raya menyakinkan dirinya bahwa sahabat itu ada hanya saja kita tidak menyadari keberadaanya, Aisyah sangat begitu senang bisa mendapatkan sahabat
ma," ujar Fatimah yang sudah mempun
ngan histeris, "A
, apa yang ingin kau lakukan di sana?
pantai tapi masalahnya kamu kita kan berhijab Syah
a dia terkahir kali ke pantai waktu kecil dan itu b
hijab tapi terserah mending nyari tempat lain sa
dan berteriak, "Owh my g
ejut karena mendadak berteriak yang ternyata Fatimah melihat gantunga
saja," tegur Aisyah lirih lalu mengham
kan hanya gambar boneka teddy bear saja akan tetapi ada beberapa
Hawa yang ikut tertarik
oko untuk memanggil penj
seseorang Ibu-ibu tua
ajak Fatimah yang sepertinya aka
dahal awalnya dia tidak berniat membeli gantungan itu namun begitu Fatima
l Hawa yang sudah meme
li gantungan ini empat," ujar Fatimah lalu me
njadi pembelinya, "Subhanullah, semoga Allah sela
sama lainnya, "Aamiin makasih Ibu, semo
rpamitan kepada Ibu-ibu itu yang
bahwa persahabatan mereka akan abadi selamanya sampai di jannah-Nya Fatimah lalu memb
at melihat gantungan itu bersada di
rsenyum senang,
rjalanan mereka akhirnya sampai juga di tempat tujuan tidak lupa me
riak Hawa sambil memb
mbali mengetuk pintu rumah tersebut hingga akhirnya ke
ya?" tanya Ibu tersebut y
Raya Bu, mau menjenguk Raya yang
k dan sepertinya anak baik-baik ini adalah teman anak
, tidak besar tidak pula kecil rumah Raya adalah rumah yang sederhana melihat isi di dalam rumahnya pu
t dibolehkan untuk masuk langsung ke ka
gar suara yang sudah sangat dia kenal, bertapa se
seru Raya dengan mata yang berbinar-
ng nampak begitu kurus saat mengalami sakit, Fatimah dan
ay?" tanya Hawa sambil
ku seperti ini." Raya memang merasa sangat beruntung mempunyai sahabat sepe