Seni Seviyorum Aisyah
t, "Sudah tidak perlu menangis, aku datang b
a yang masih berlinang, "Maka
asih nih kita bawa sesuatu buat kamu," ujar Aisyah
si minuman untuk teman-temannya Raya dan bubur ayam, lal
erada di samping kirinya, "Yang ini Aisyah." Raya kembali menunjuk kepada Aisyah yang berada di sam
yuman hangat dari Mamahnya Raya juga, "M
a Mah," ujarnya dengan memanggil Mamah s
aya," kata Fatimah sambil kembali mem
abat-sahabat Raya, "Sekali lagi Mamah ucapk
yang suapin Raya ya?" ujar Aisyah mera
ayang tidak apa-apa, Raya Mamah tinggal d
suapkan kepadanya, "Iya Mah gak apa-apa," katanya
ang mengurus Raya hari ini." Hawa
ersama sahabat-sahabatnya, sepertinya memang harus sep
nget sih?" celetuk Hawa saat meraih pergelangan
sambil tertawa, "Sudah ih tidak usah bah
atan kecil kedua sahabatnya, "Lag
agi lagi sakit kaya gini mulutku terasa pahit,"
tambah kuat dan cepat sembuh." Aisyah kembali
lu ada untuknya dan sangat peduli dengan dirinya namun hal it
tkan kalian," kata
api sudah seperti keluarga tahu gak? jadi aku harap kamu gak perlu berterima kasih atau meminta maaf karena di dalam persahabat
ling berpelukan ya memang ikatan persahabatan ini tidak ak
enurut mereka apa yang salah untuk saling menerima satu sama lain, persa
eli di jalan?" tanya Aisyah
reka telah meletakan tasnya di bangku, "
emegang gantungan bergambar ted
in melihat barang yang dipegang
berikannya kepada Raya,
a nampak terkejut dengan
njukan punya mereka secara bersamaan, "Tar
erikan, apalagi ini adalah barang pertama yang dimiliki persah
ini lucu sekali makasih ya," ungkap R
di jalan saat menuju rumah kam
a yang terlihat senang dengan apa yang telah dia lakukan, "Nih, habiskan dulu bu
tahu aku yang buat ide ini s
untuk membelinya," seru Hawa dengan
beli semuanya," ujar Fat
yah pusing mendengar adu mulut di antara Fatimah dan Hawa
!" Aisyah menghe
mulai," ujar Hawa den
"Apa? kok gue sih?" tanyanya dengan men
aannya terdengar beda ya dia kembali mengubah panggilan
inya aku ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang sudah peduli dan perhatian sama ak
"Sudah ya kita kan ke sini untuk menjenguk Raya masa kalian bertengkar hanya
selalu mengalah kemudian dia mengulurkan ta
bukan sosok orang yang suka berdebat, Hawa kemudian mengulurkan tangan
alas Hawa sambil tersenyum
inya mereka berpelukan rasanya selalu sama bahwa mereka saling berkaita