PERNIKAHAN DIATAS KERTAS
a
PER
Papa harap, kalian mau saling mengenal. Nathan, tolon
ahut Nathan
nyakiti Nindy, Papa tak segan-segan mencoret na
. Nathan
kamar. Biarkan dia Is
than mengajuk
?" tanya
beberapa kali bertemu. Jadi, kalau boleh, aku mau
en, sih? Kenapa gak disi
, perlu privasi. Lagipula, aku ing
tampak
rut kamu, Nindy
Nathan saja, Pa!"
pi mulai besok. Malam ini, kalian menginap disini. Sekara
sih!" sahut Nathan
aknya kep
ti langkah pa
mahnya. Warna catnya dominan abu menampilkan ciri khas sang pemilik yang selalu tampil maskulin. Nathan
u? Sini, aku mau ngomo
gkah mendek
ibongkar, besok kita pergi. Itu kamar ma
s!" sahu
t sama bantal! Sudah sana, aku ngantuk, mau tidur!"lanjut
ahan karena terpaksa, dia tetap berharap merekab
perlu waktu!
ndi, membersihkan badan, lal
elum tidur. Dia sedang berbalas pesan sambil senyum-senyum. Cuk
lanjutkan tilawah. Nindy menangis dalam doanya. Dia merindukan orang tuanya, meski hidup mereka tergolong sederhana namun kala it
dur pulas. Usai melaksanakan sala
o salat subuh du
lagi, namun Nathan
y menepuk-nepu
panggil
pagi sudah beri
ampak t
" tanya N
Mas! Udah mau jam
ali memejam
sana! Aku masih ng
indy membuka pintu kamar dan menuruni tangga. Dia berk
? Biar saya ambilk
berkeliling saja. Bibi
goreng, sama udang
bantu
uk saja disana!" ujar Bibi
u bantu masak nas
rah Non saja!" s
Ternyata, Nathan tak suka makan sayur. Nin
a sekali, Bi? Kayak anak
Nathan mogok makan karena dip
ah matang. Dengan dibantu Tiwi, anak Bi
ap, Bi?"
ah,
panggil Nathan
saja, Ma!"
h!" sahu
uki kamar Nathan. Disana, tamp
pa?" t
Mama, disur
hut Natha
rbalik dan hend
" panggi
ndy. Dia segera meng
arak sedekat itu dengan lawan jenis,
mu tidur di sofa! Ingat itu!" ujar Nathan, lalu menda
a! Selamat pagi,
sarapan!"
nya. Dengan kikuk, Nindy pun
n! Jangan malu-m
a!" sah
eng Bibi rasanya
bih enak dari bias
s yang memang memilih sar
jar Adel, lalu menyuapkan sa
etelah satu suapan mendarat d
Papa hafal sama rasa nas
a-tiba, Ad
n!" ujar Jarvis sembari me
!" sahut Adel set
nya! Jangan sambil ng
n acara makan pagi
n berangkat jam ber
, Pa, soalnya kan, agak siangan nant
Kasihan Nindy, masak baru menikah sudah
uk-sibuknya! Lagian, kami masih bisa jala
ya, mulai besok, Nindy ak
dia bisa beker
eperti itu! Dia itu menantu kam
anggapi ucap
a ini sarjana ekonomi. Dia lulusan
? Kantor kita kan, sedang tidak m