PERNIKAHAN DIATAS KERTAS
a
PERJ
memutuskan untuk membuat ayam saus pedas manis. Usai memas
kl
partemen dibuka tepat sa
nyongsong kedat
n dan hendak menciumnya, namun
kamu?" tanya
um tang
mau menikah sama kamu, hanya karena dipaksa sama Papa. Jadi, kamu jangan berharap lebih dari hu
Nindy terasa nyeri. Tanpa te
ahan? Ayah, aku ingin pula
Sebenarnya, dia pun belum makan mal
ah ke kamarnya. Dia ingin menumpah
***
us. Dia meraih gelas diatas me
atanya tertuju pada makanan yang terhidang di meja. Tampa
l minuman di dispenser. Usai menghabiskan
ah apel merah dan memakannya. Sejujurnya, perutnya terasa lapar. Namun, dia merasa gengsi unt
lnya, semalam perutnya tak terisi makanan. Usai
atas meja yang masih utuh. Hatinya mera
gai pengganjal perut. Setelah perutnya terisi, Nindy membuat nas
segera bersiap untuk berangkat ke kantor
dari kamarnya
pa Nindy yang sudah men
uk di hada
au kamu baca ini dulu!" ujar Nathan
Mas?" ta
!" sahut
ertas tersebut
i .
ing. Kamu urus urusanmu sendiri, dan aku akan mengurus urusanku sendiri, juga tidak bole
as. Bukan pernikahan sepe
ita bisa belajar saling mengenal. Meskipun diawali dengan keterpaks
seorang kekasih dan kami
njian itu berlangs
lah itu, aku akan menceraikan
bali meng
Mas Nathan. Boleh aku menamba
a i
ang istri. Anggap saja, sebagai ganti atas
n sebagai seorang
elama di rumah. Aku yang akan menyi
ertinya aku akan ja
ang, mumpung di rumah, kita
g Nathan dengan makanan. Nathan pun
i sarapan. Tanpa disuruh dua kali, Nindy segera m
k mau terlambat ke kantor g
siap!" sa
andang pena
rdecak
kamu bilang sudah
rapi, kok! Pakaianku juga
di
ng?" tanya Nin
a nomor rekening
wab. Dia memand
u? Aku tidak mau dimarahi Papa karena tidak
ret angka. Nathan pun
nya sekalian!
dan nomor ponsel Nindy, Nat
tanggal lahirku. Sepulang kantor, belanjalah pakaian kantor. Kalau kamu tidak pa
kuti langkah Na
saat melihat Nindy keluar bersama
Mas Aron!" sa
on, tetangga sebelah," uja Aron memperk
but tanpa berminat menanggapi. Lalu, dia
Nindy. Setelahnya, mereka masuk ke
kat dengan orang a
enanggapi u
an di antara mereka. Kurang lebih sekitar seratus met
ahu kita tinggal serumah! Untuk pulangnya, k
, Ma
,lalu menciumnya. Kali ini, Natha
athan segera melakukan mobi
pa beberapa karyawan ya
ya hanya den
5 dengan lift khusus karen
mudian, Nindy su
k!" sapa Nindy ke
bisa kami bantu?" tany
Nathan dimana,
pa Anda deng
isnya beliau yang
n! Langsung naik lift saja!
resepsionis tersebut. Namun, samar-samar, dia masih bisa
? Apa gak salah? Masih mendingan a