icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terbelenggu Obsesi Sang CEO

Bab 3 aromanya terlalu hambar dan suhunya tidak tepat

Jumlah Kata:1095    |    Dirilis Pada: 25/12/2025

ang sedikit gemetar, menatap kepulan uap dari kopi hitam yang baru saja ia seduh. Ini sudah gelas ketiga. Dua gelas sebelumnya berakhir di tempat cuci piring

, ia melihat Xavier sedang berdiri di depan jendela besar, menatap hiruk-pikuk kota dari lantai

irih sambil meletakkan c

beberapa saat sebelum akhirnya berbalik. Ia berjalan mendekat, m

lalu manis

Aku sama sekali tidak

dan buat lagi nanti. Sekarang, ada tugas yang lebih penting," Xavier duduk di kursinya, menyilangkan kaki

e sambil menyentuh map

at kamu pergi. Aku mau kamu mencocokkan setiap laporan keuangan manual ini dengan

ulis tangan dan hasil print lama yang sudah buram. "Xavier, ini ribuan halaman

ntuk bekerja, bukan untuk memberi saran. Aku mau laporan ini selesai sebelum jam delapan malam. Ka

tidak adil! Kamu sengaja me

alkan aku dulu," sahut Xavier dengan nada dingin yang menusuk tulang. "Sekarang, ambil

kan map itu ke sebuah meja kecil di sudut ruangan yang jauh dari pendingin ruangan. Ia mulai membuka halaman pertam

an keberadaan Valerie kecuali untuk menyuruhnya mengambilkan berkas atau sekadar mencaci pekerjaannya yang dianggap lambat. Pun

k Xavier yang baru saja menyelesaikan makan siang mewahnya yang dipesan dari restoran bintang lima. Sisa makanan di piring Xav

ah selesai?" tanya Xa

irahat lima menit,"

ng bagiku. Lanjutkan,"

vier yang dulu-pria yang akan panik jika Valerie melewatkan jam makannya meski hanya setengah jam. Pria yang akan menyisir rambutny

an mereka berdua di ruangan luas itu. Suasana menjadi semakin mencekam. Xavier

lapora

metar karena kelelahan. Xavier memeriksanya dengan cepat, lalu dengan ge

elisih satu sen. Ulangi semuan

erlempar ke belakang. "Satu sen? Kamu menyuruhku mengul

ngga punggung wanita itu membentur dinding. Ia mengunci tubuh Vale

aligus membingungkan. "Kamu pikir kamu bisa masuk kembali ke hidupku dan mengharapkan perlakuan manis? Aku ingin kamu merasakan betapa menyebalkannya harus berju

di depan wajah Xavier. Air matanya pecah. "Kamu tidak ta

sangat dalam. "Aku melihatmu pergi dengan pria itu. Aku m

avier turun ke bibir Valerie yang bergetar. Selama beberapa detik, kemarahan di matanya berubah menjadi sesu

engan penuh kebencian, namun di detik terakhir ia memalingkan wajah d

Kamu ikut ke apartemenku," kata Xavier sambil berjalan menuju pintu tanpa menoleh lagi.

kan menjadi malam yang jauh lebih panjang dan lebih menyakitkan dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Harga dirinya sudah

menjadi pelampiasan kebencian Xavier, ia akan bertahan, setidaknya sampai ia menemukan car

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka