icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benih Sang Kakak Ipar

Bab 3 Merasa terganggu

Jumlah Kata:1286    |    Dirilis Pada: 18/12/2025

a seperti hantaman keras di dadanya. Dia ingin berdiri, lari ke kamar, dan mengunci pintu rapat-rapat, tapi tangan Adrian yang masih bertengger d

ampir pecah. Dia berusaha menjaga harga dirinya agar

irnya nyaris menyentuh telinga Aura. Aura bisa merasakan hawa panas dari napas pri

a hormat sebagai kakak ipar. Itu aja," jawab Aura teg

asain denyut nadi kamu di sini," Adrian menekan jari telunjuknya di leher Aura, tepat di atas urat nadinya yang berdenyut kencang. "Ini bukan r

gkah. Dia menatap Adrian dengan tatapan penuh kebencian. "Mas bener-bener s

an cuaca. "Dunia ini nggak seputih yang kamu kira, Aura. Gavin itu lemah. Dia hidup di bawah bayang-bayang saya sejak kecil. Segalanya yang dia punya-mobil yang dia pakai, posisi kerj

g yang bisa Mas

lan tapi penuh intimidasi. "Dulu, waktu pertama kali Gavin ngenalin kamu sebagai pacarnya, saya udah tahu

ngga itu dua-dua, nyaris terjatuh karena gaun panjang yang dia pakai menghalang

l

di balik pintu, memeluk lututnya, dan mulai terisak. Dia merasa sangat kotor, bahkan meski Adrian belum melakukan kontak fisik yang jauh.

onselnya ke atas kasur dengan perasaan frustrasi. Dia kemudian beralih ke jendela besar di kamarnya, melihat ke

ejamkan mata di atas kasur yang luas itu, tapi setiap suara sekecil apapun di koridor luar membuatnya terjaga. Dia membayangkan Adrian sedang berd

langkah kaki di lorong. Langkah itu berat da

atanya terpaku pada gagang pintu. Pelan-pelan, gagang pintu

kl

orang di luar sana akan pergi. Namun, harapannya pupus saat dia mendeng

ngkung Adrian berdiri di sana, siluetnya tampak begitu mengancam. Dia tidak masuk, hanya berdir

kunci," suara Adrian datar, tapi

ong keluar!" teri

jalan menuju lampu meja di samping tempat tidur Aura dan menyalakannya. Cahaya remang-r

utuhan kamu terpenuhi, keluarga kamu di rumah bakal aman, dan Gavin... dia bakal tetep punya karier yang bagus se

nempel di kepala ranjang. "Mas ngancem aku?

aman, Aura. Itu kenyataan. Saya punya kuasa untuk ngebangun atau ngehancurin apa

menarik tangan itu dengan lembut tapi penuh tekanan, lalu mengecup telapak tangan Aura.

..." rin

urni yang pernah dia temuin. Dia bangga banget bisa nikahin kamu. Tapi dia ng

wan, ingin menampar pria itu, tapi tubuhnya seolah lumpuh oleh rasa takut yang luar biasa. Dia sadar, di rumah ini, tidak ada yang akan datang menolongnya.

kuin ini. Mas masih punya ha

Dia mengusap air mata itu dengan ibu jarinya, gerakannya hampir teras

ginan buat menang. Dan malam ini, saya nggak akan minta lebi

jauh, membuat Aura sedikit bingung sekaligus lega. Adrian be

tadi sore, yang belum sempat kamu pakai dengan benar. Kalau kamu nggak muncul... saya pastikan besok siang G

gkur di atas bantal, terisak hingga suaranya serak. Dia merasa sedang dita

ang sama setelah semua ini berakhir, atau apakah dia justru akan hancur dan menjadi bagian dari koleksi pribadi Adrian Mahendra y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka