SEKEPING PERNIKAHAN
g memikirkan status t
ku akan berpura-pura berkunjung ke rumah
uang suamiku? Ya, uangku juga. Rasa kantuk pun hilang, rasanya ingin segera
Apa yang nanti akan aku lakukan padamu, sabar, saba
aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengandalkan uang Mas Bayu yang kecil
amimu. Lah, apa yang kamu dapat hanya kesengsaraan, sadar Tiara .... sadar." Itu yang selalu di ucapkan saud
mah Oma, yuk!" ajakku pada Rizki
t mereka berdua
ng. Ah, memang benar mereka berdualah yang membu
u!" ancamku pada mereka berdua. Aku terkekeh geli melihat mereka cembe
a ini-itu juga, kan uang Ayah ada di
an masih kecil belum tahu apa-apa," ucapku kepada si sulung m
," celotehnya, membuat aku semakin gemas sama si sulung. A
jakak udah be
i bungsu dan meraih tangan si
hidup kami susah, tapi aku tak mau menunjukan kesedihan di depan kedua anakku. Aku berusaha s
adek udah besar mau punya istri
a mereka.Ah, ada-ada saja mereka itu,
*
ap anak- anakku dengan s
peluk Oma!" kelihatannya ibu mertuaku s
sekali ibu mertuaku menyuruh mereka untuk me
e sini?" tanyanya deng
n pengen jenguk Ibu saja," jawabku unt
n sudah di kasih 500 ribu, segitu kan ban
itungan, uang 500 ribu di anggap
san ngomong apa?
00 ribu besar mudah-mudahan sisa uang Mas Bayu banyak, supaya cepat kami bisa membe
ya juga sedikit. Uppsss..." Ibu mertuaku
omong kayak gitu,"
ahu segala keuangan suamimu. Untung di ka
edikit oleh Mas Bayu, pasti sisanya masih besar?"
ang! uang Bayu, Ibu pinjamkan ke Reno untuk membel
lang dulu ke Tiara, setuj
elit banget sama saudara juga
sedikit. Ya, Ibu seharusnya mendahulukan kami daripada Reno." Aku juga tak mau kalah dengan Ibu mertuaku. Dadaku berge
pek ngomong sama kamu, ngga
au tahu, saatnya nanti Tiara mau
u ngomong langsung saja sama mereka, kalau k
awabku
eperti anak bocah 5 tahun yang manjanya tak ada ampunnya. Mungkin dia ingin memamerkan kemesraannya padaku, bahwa dialah wanita yang paling beruntung di sayang
ting Nela senang," M
ggu dan menunggu berapa lama lag
tinku sambil menepuk-nepu
Nela, yang tak sadar jika uangkulah yang dia pakai makan selama ini, dan yang dia pinjam pula untuk membel
yeng dikit saja," jawab
bibirnya yang maju mundur seperti mulut bebek, te
hu kenapa?" sindirku sengaja untuk memancing Nela dan Re
ah Ibu Mertuaku sambil mengedip-ngedipkan matanya. Mungkin mereka ke
saya pinjam dulu, Mbak, buat beli rumah. Saya kan, nggak enak numpang
Malah sama Ibu minta izinnya. Itu ka
AYUUUU, Mbak," teriaknya padaku, tak ada sedikitpu
lebih berhak atas uang itu, bukan kamu atau Ibu," hardikku penuh emosi.
rga Mas Bayu. Mas Bayu anak yang paling besar. Jadi mas Bayu harus menja
mu sudah menikah dan seharusnya yang menjadi kepala keluargamu itu ya, kamu send
rtikah dalam kehidupan Mas Bayu? sehingga keluarga
Bayu pasti tidak akan mempermasalahkan uang ini, mengerti kamu, Tiara?" Bela
anak ingusan saja, membuat hatiku semakin muak terhadap merek
k terhadap uangnya." Dengan santainya mereka meninggalkan aku yang berdiri mematung t
di pelukan kedua anakku. Si sulung mengerti dengan kondisi seperti apa
ak benci Ayah," lirih anakku pelan,
. Dia melihat pemandangan seperti apa ini? dia mendengar s
saja! jangan mengemi
teriak, menangis, menjerit pun, mereka tak akan peduli". M
a basa-basi lagi aku dan anak-anak pergi ta
kapan? entahlah, Mas bayu" lirihku pelan. Aku mena
tapi aku dan anak-anak hanya bisa melihat kemewahan kalian dari angan kami saja . Dengan l