SEKEPING PERNIKAHAN
hibur seseorang yang sedang gundah-gulana. Ya, seseorang itu adalah Bayu. Dia, berdiri mematung tak bergeming, kedua tangannya dia silangkan di dadanya. Sekali-ka
ra berani membantah perkataan Bayu. Dulu Tiara tidak pernah menuntut apapun dari Bayu. Uang gaji Bayu sekalipun, tidak pernah Tiara pertanyakan, apalagi mempersoalkannya. Seberapapun uang yang di beri Bayu, Tiara dulu selalu menerimanya dengan ikhlas, Tak jarang pula Ibu Mertuanya
Arman. Seola-olah dia sudah bersekongkol dengan Tiara. Merek
ain dengan peringatannya. Kak Arman sudah mempengaruhi pikiran Tiara yang polos
e Indonesia, dan akan mendapatkan
kan hati Tiara kembali? Bagaimanapun ca
ng membangunkan Bayu dari pi
ngan lagi mikirin istri nih, kangen yah? Udah nggak tahan, k
si memikirkan istrik
ma istrimu? Tenang 6 bulan lagi," ucap Pajar sambil dia
itu yang a
ih? Bikin aku p
ayu dengan memegang kepalanya yang pusing, t
lotot tak percaya dengan ap
," jawab Ba
ukan minta cerai. Aneh istri kamu, Bay?" ucap paja
da di hadapannya kenarah depan. Bayu akan melemparkan batu kecil lagi melampias
gin bercerai denganmu? Setahuku istrimu sangat baik, dia
bih baik dari yang aku ketahui, tapi seka
bah?" tanya
a, Kak Arman" jawab Bayu dengan sorot
ah dengan Tiara?" tanya Pajar yang ingin tau permas
rumah orangtu Tiara. Aku sengaja mengirim semua uangku ke rekening ibuku. Ya, itung-itung aku menabung. Aku takut Tiara akan menghambur-hamburkan uangku, jika aku me
? Satu juta, Paja
ta itukan, it
stri mana yang akan terima, Bay"? cerca Pajar penuh emosi. Pajar merasakan betapa sul
mbangkang. Dia tak menuruti perkataanku lagi." Emosi Bayu tersu
, aku pastikan Tiara akan meninggalkanmu. Ing
ara tak akan lepas darik
k mau melepaskannya? Dimana jiwa laki-lakimu, Bay?" sindir Pajar yang
tmu. Aku akan membuat Tiara ber
ilangan Tiara, Bay," tegas Pa
duli dengan kondisi Bayu yang memprihatinkan, sekarang Pajar j
sekencang mungkin, berlomba-lomba deng
ang tidak bisa dia kendalikan. Sorotan mataya lepas tajam seperti elang, seperti ada soro
nya Tiara yang tertanam di jiwanya. Tapi Bayu ego