SEKEPING PERNIKAHAN
askan rasa lelahnya. Setelah seharian dalam perj
cangkir teh dengan penuh
ke kamarnya. Tanpa disuruhpun Ibu pergi ke kamarnya, toh ini juga kan r
main ke rumah sebelah. Sengaja aku suruh mereka bermain sebentar di luar, karena tak ingin mengganggu istirahat Ibu dan
perjalanan. Ibu dan Ayah dulu menempati rumah ini bersama aku, mas Bayu dan anak-anak, tapi setelah Ayah meninggal, Ibu di ajak Kak Arman untuk ikut bersama dengan istrinya disana. Karena aku tak mungkin bisa menghidupi Ibu, dengan keadaan mas Bayu yang bisa di bilang pelit dan perhitungan. Boro-boro untuk mampu menghidupi Ibu, aku juga Istri dan anak-anak seringkali ditelantarkannya. Mungkin itulah alasan kak Arman mengajak Ibu untuk ikut bersamany
ng halus membuat aku tak segan-segan meminta bantuan kepadanya. Ya, dia memang keibuan cukup serasi bersanding dengan kak Arman yang baik dan sangat penyayang menurutku. Kak Ayu d
ah hidupmu,Tiara! Disana Kakak bisa memantau hidup kalian, kamu juga bisa memulai hidup baru!" Aku ingat kata-kata i
sabar menunggu berubahnya sifat Mas Bayu, egoisku waktu itu.
ng. Aku bangunkan Ibu dan kak Arman untuk makan. Anak-anak
n dulu! Pasti lapar ka
uang darimana?" tanya Ibuku, karena tak percaya aku
u," jawabku, tidak mau membuat Ibu sedih berpikiran bahwa aku selalu kesulitan dalam masalah uang. Mataku ter
anan sudah tertata rapi sejak dari tadi. Aku menundukkan wa
a aku yang menyembunyikan tangisan, mencoba me
bahas masalah ini dulu, l
ingin loh," titahku agar mereka cepat-cepat makan, berharap
mang ruangan inilah yang cukup lumayan luas untuk acara makan bersama seperti ini. Kami duduk melingkar, saat makan tak ada
*
ekerja menerima tawaran privat di sana-sini dan menjadi guru les komputer, sedikit waktuku bersama anak-anak. Tapi
ghampiriku dan ikut b
suamimu di sana?" tany
ar, rupanya dia baru sandar," jawabku ra
an? Apakah kamu masih tetap mau mempertahankannya, s
yang terus-terusan seperti ini," jawabku sambil aku menepuk -ne
asih di ketiak Ibunya, apa artinya pernikahan seperti ini? Coba kamu pikirkan Tiara, baik-baik! Dan bag
khiri pernikahan kalian! Kakak yang akan mengurusi perceraian kalian
ulang apa tidak sebaiknya kita bicar
tilah saja kata-kata kakakmu itu!" Ibu menggeleng-gelengkan kepalanya, menandakan pusing dan kesal atas jawabanku tadi. Tak luput juga mencubit pinggang
rai dengan si Bayu. Kamu diam saja jangan melakukan apa-apa, bi
itu langsung kamu gugat cerai, ngerti!
hanku dengan Mas Bayu. Rupanya mereka sudah tak tahan me
ak sabar, agar aku segera mengajukan gugatan cerai. Bahkan tak tanggung-tanggung Kak Arman yang akan mengurus
terlebih dahulu, pasti
ok!"]. Hmmm, aku menghela napas sejenak menunggu ba
ata ada balasan
moticon penasaran dan kaget p
hasil dari kamu menjatahi kami ua
alahkan uang, tapi kenapa sekarang kamu berubah begini, dek?"
bodoh, Mas, di but
adar ...
yang satu juta itu."] Aku kirimkan juga emoticon ma
ayang, love you,"] rayunya padaku, berharap aku akan luluh hanya dengan uang satu juta setengah. Cihhh, aku m
u dengan kata-kata serapahku.Tanganku pun terkepal bulat penu
n tak lama kemudian ada bunyi notifika
ibuku, jatahmu Mas tambahi me
terserah M
saja ponselk
a. Mas Bayu mungkin sudah merasa aneh dengan perubahanku, namun dia
*
Apa tak sebaiknya aku kasih peringatan dulu, ya,
an dulu ke Si Bayu," kata I
ia pegang. Kemudian kak Arman mencari dalam kontak WA
donesia! Ada kejutan untukmu."]Mati kamu Bayu, kamu akan
karang Kak Arman."] Rupanya Mas Bayu kesal dengan pesan-pesan
bodoh ini akan membiarkan adikku terus-terusan hidup sengsara bersamamu!"] K
g jelaskan a
pada otakmu ya
dengan Mas Bayu, tak peduli dengan kiriman cha
jang lega, Kak Arman mer
imi pesan ke Si Bayu,
u tersenyum puas dengan mata yang berbinar-binar, ingin rasanya segera menya