Amelia Bangkit, Balas Dendam Dimulai
LIA
ku terasa remuk, hatiku hancur, namun ada kekuatan aneh yang mendor
Aditya tampak panik, mondar-mandir di
am erat tangan Aditya. Matanya berkaca-kaca, bibirnya b
a segera menghampirinya, menanyak
ku? Apakah dia baik-baik saja?"
ik-baik saja. Nona Nasywa hanya sedikit st
ga. Dia kembali ke sisi
ayang. Aku sa
u juga, Mas. Aku takut terj
nama. Masa depan. Sebuah keluarga
a berdua, begitu intim, begitu peduli satu sama lain, membicarakan anak mereka. Anak
balik, berjalan keluar dari rum
seharusnya pulang ke rumah, tapi kaki ini terasa be
ada Aditya. Sepertiga hidupku kuberikan padanya. Seja
sensitif. Aditya adalah orang yang mengubahku. Dia memanggilku "putr
reka tidak menyukaiku karena aku belum bisa memberikann
usaha, Bu, Yah. I
u saat hasil IVF pertama kami gagal
. Sampai kita punya anak kita se
idupku tanpa Aditya. Aku percay
n hanya untukku. Dia bisa memberikannya pada orang l
yai setiap kata manisnya. Men
rjam-jam berkeliaran tanpa tuj
hnya terlihat letih, matanya merah. D
ranya serak.
ya. Kebesaran hati
ejak kapan?"
egang. Dia
wa. Asist
itu terdeng
dis muda berambut panjang, sela
i," kataku suatu malam, melihat
nya, Mel. Orangnya aneh,
ring mengirim pesan padanya, bahkan di luar jam
jarku sambil tersenyum. "Tapi dia sep
is. "Tidak ada yang bisa d
. Percaya pada setiap ka
gannya?" tanyaku lagi, sua
an begitu, Mel! Itu...
perut sebesar itu ka
buk. Dia juga. Terjadi begitu saj
ng. Aku
annya karena ada masalah dengan rahimnya. Aku t
belakangan ini? Semua kata manisny
mengangguk lagi, mat
dalam. Mengetahui bahwa cinta yang kupikir tulus, ternyata ha