Sedingin Es
epan Langga. Semoga Langga bisa memperlakukan Tisa dengan baik. Sebuah aw
a membuat Tisa sema
an nyiapin api unggun. Langga gue titip Tisa ya," p
Tisa bersiap berdiri menyusul Cla
ma Langga," jawab Cla
k berkutik. Entah apa yang membuatnya gugup berdekatan dengan Tisa. Cewek bermata kecoklatan dan wajah ketimu
nya Tisa memec
Tisa beranjak ke belakang tenda menyiapkan dua cangkir kopi untuknya dan Langga. Langga mens
u pernah naik gunun
ajak teman muncak. Suasana alam membuat
juga sering muncak bareng anak-anak Mapala".
e muncak sama anak Sastra
.. " Langga ma
m bisa menguasai hatinya. Getaran halus semakin kuat
Dikibas-kibaskan tangannya mengurangi rasa panas. Melihat Tisa kesakitan, Langga
kurang rasa sakitn
melanjutkan membuat kopi ketika tangan L
tenda biar gue yang b
rik dan mendekap dalam pelukannya menjaga Tisa agar tidak jatuh. Kepala Tisa terbenam dalam dada Langga, terdengar irama detak jantung yang membuatnya nyaman berlama-lama dalam pelukan Langga. Beberapa saat saling diam sebelum akhirnya Langga sadar dan merenggangkan pe
nya itu yang kelua
ma," jawa
pi mencaitkan suasana
ifatnya pribadi?" tanya Langg
silahkan,"
ngus matanya menerawang ke atas menembus gelapnya malam. Rasanya enggan harus mengingat kembali peristiwa y
an gue gak papa kok, gue minta m
hianati cowok gue yang tega bermain dengan sahabat gue sendiri Ga. Kenapa harus sahabat gue? Orang yang gue pe
an ikut merasakan apa yang dirasakan Tisa. Di
sik lembut di
tiba pusing". Tisa me
ambilin". Langga panik , di reb
ue yang warna merah
as mencari kotak obat mengambil
leskan di dahi Tisa da
erikannya obat dan sege
biar gue jagain lu d
an Dion dan Papa berdatangan silih b
li kepalanya, tu
nyakiti diri sendiri." Direngkuhnya kepala
g. Sebutir cairan bening membasahi pipi putih Tisa, sesak yang ia rasakan dalam mendesak meminta
ke seluruh jiwanya. Saat lidah menari diiringi desahan nafas yang berirama membuatnya semakin tak bisa melepasnya. Langga mampu melambungkan rasa dan membawanya terbang dalam dekapan hangatnya cinta yang lama mati. Irama yang keluar dari desahan nafas keduanya semakin menambah kenikmatan dibalut dinginnya malam.
kesedihan, wel
nitia, mungkin juga harus menunggu pagi bersama anak-anak Mapala. Sebait doa terucap dari mulut mungilnya, "semoga ini