Kontrak Ranjang Sang Kapten
beradaan Arga yang masih terlelap di sofa ruang tamu. Dara sudah mandi, berpakaian sipil, dan mencoba meng
erlihat sangat berbeda dari Kapten Pilot yang gagah dan sombong yang ia kenal. Kin
kepala Arga. Dia tidak akan membangunkannya. Biarkan Arga bangun sendiri dan menghadapi kenyataan. Dara sudah
mbil tas kerjanya, ponsel Dara berget
ta? Jangan terlambat. Penerbanganm
kan penthouse Arjuna, tapi pria itu sudah berhasil masuk ke dalam kepalan
engan singkat:
apkan selamat tinggal pada Arga. Dia tidak perlu. Baginya, Arga sudah m
n pilot yang saling sapa dengan senyum palsu khas industri penerbangan. Dara berusaha keras agar di
ini adalah Kapten Seno, seorang pilot tua yang ramah dan sudah s
nan, tapi pikirannya terus melayang pada Arjuna dan kesepakatan gelapnya. Setiap tawa dari rek
ai berjalan menuju gerbang, ponsel Dara berg
h dari kru, pura-pura memerik
bisi
g dan formal, terdengar dari seberang. "Ada pemeriksaan men
nda? Tapi Kapten Seno
pertamamu: Pemeriksaan itu hanya kedok. Salah satu rivalku mencoba memasukkan pilot ke shift Kapten Se
Itu gila. Hanya karena perebutan k
ku lakukan?" tanya Dara
au Kapten baru, dengarkan. Dengarkan siapa yang dia sebut. Dengarkan detail pergantia
selnya. Tangannya gemetar. Dia baru saja men
t kemudian, Kapten Seno mendapat telepon dari Grou
. "Pesawat kita, katanya, harus menjalani pem
merasa seperti sedang menonton drama
elnya. Di seberangnya, dua pramugari senior, Vina dan Sinta,
yang aneh. Biasa deh, perebutan jadwal senior. Dengar-den
ta. "Jelas, Kapten Rudi mau ambil slot ini buat ketemu klien maskapai yang mau i
l yang Arjuna sebutkan, yang berusaha menjatuhka
SMS ke Arjuna: Delay krn Kapten Rudi/Pak Haryo mau ambil
Sekarang, aku butuh bukti keterlibata
hnya. Ia harus mencari tahu apakah Ar
ng sangat Dara kena
ar
dah mengenakan seragam Kapten Pilot yang rapi. Dia terlihat seperti Kapten Pilot yang sempurna la
elingkupi mereka, tersembu
angun," kata Dara,
gila. Semalam aku coba telepon kamu berkali-kali. Aku benar-benar menyesal soal Sasha. Dia
ta sudah melirik-lirik. Ini adalah konfl
" potong Dara cepat
ingin kita kembali! Aku mencintai kamu, Dara! Kita bisa l
mengalihkan pembicaraan ke urusan pekerjaan,
enatap tajam. "Ngomong-ngomong, kamu kenal Kapten Rudi? Kude
jahnya yang memohon maaf, kini ter
ra Kapten Rudi? Itu bukan urusanmu, Dara
gosip," kata Dara, pura-pura cuek.
Jangan pernah sebut nama itu di sini. Jauhi urusan poli
i Dara. Arga tahu banyak, d
a," kata Dara, kembali ke kursi. Dia suda
sal karena Dara tiba-tiba dingin dan malah menanyakan Kap
tanya ttg Kapten Rudi & Pak Haryo. Dia tahu bnyk & ber
ng, jadwalkan pertemuan dengannya. Ajak dia makan
? Setelah semua yang terjadi? Itu akan terasa sanga
terbang malam ini sebagai mata-mata. Hidupnya su