Cinta Palsu di Balik Perjalanan Dinas
DANG SITI
kini terucap lantang. Teguh, Rizal, bahkan Kartika, semuanya terdiam. Raut wajah mereka menunjukkan campuran keterkejutan,
m. "Justru aku baru menyesal sekarang, Teguh. Menyesal karena telah
ingin memeluk saya. "Bu, jangan bic
seharusnya' di belakangku. Kamu berpura-pura sakit pinggang agar tidak membantuku
hnya memerah. Dia t
am. "Jangan mempermalukan ka
kankah kamu yang seharusnya malu, telah hidup dalam kebohongan selama empat puluh tahun? M
belalak. Dia tidak menyangka saya a
kini meraih tangan Rara. "Rar
menatap kami dengan mata polos yang kebingungan. Kartika menarik Rar
Teguh. Aura ketegang
u tahu kamu marah. Tapi jangan sampai kamu bertindak bodoh. Kamu tida
saya, berdiri tegak di had
at puluh tahun saya menelan kepahitan. Kata-katanya, tatapannya,
bermimpi memiliki keluarga bahagia. Saya membayangkan diri saya yan
bodohny
. "Kamu pikir aku hanya Siti, wanita bodoh yang bisa kamu permainkan sesukamu? Kam
ada kata yang keluar. Dia terkeju
k panah tajam. "Aku yang mencuci bajumu, menyetrika kemejamu agar kamu terlihat rapi di depan publik. Aku yang membersihkan r
n sahabatku sendiri! Kamu menghabiskan uangmu untuk perjalanan mewah dengan Wula
nya memerah padam. Dia tidak
ti!" dia berteriak. "Aku suamimu
ikan padaku, Teguh? Kehidupan yang penuh kebohongan? Kehidupa
ecah. Dia melangkah maju, tangannya
ani kamu menyentuhku, Teguh, aku akan pastikan reputasimu hancur berkeping-keping. Aku puny
saya dengan mata ketakutan dan kebencian. Dia tahu say
guh mengulang ancamannya, tapi kali ini suaranya terdengar
a tapi hidup dalam penjara kebohongan," jawab saya. "Aku bukan
nar-benar ingin cerai. Lepaskan aku. Atau
am. Dia tah
aya yang sudah berdebu. Saya hanya memasukkan beberapa helai baju sederhana, dompet, dan ponsel sa
eguh masih berdiri terpaku di tempatn
Saya tidak menguca
buka pin
ra malam yang sejuk menyentuh kulit
saya yang sebenarnya, s
saya. Saya tidak tahu ke mana saya akan pergi. Saya tidak tahu bagaimana sa
angkir kopi hangat dan sepotong kue cokelat. Kue yang dulu tidak pernah saya
cahaya rembulan. Menikmati setiap s
ng baru. Dan saya