icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Palsu di Balik Perjalanan Dinas

Bab 2 

Jumlah Kata:931    |    Dirilis Pada: Hari ini17:06

DANG SITI

ang bisa saya katakan? Bahwa neneknya, yang selama ini dicintainya,

berdegup kencang, tapi anehnya, ada ketenangan ya

nya adalah dia dan Wulandari, sedang berpose di depan sebuah pameran seni. Teguh tersenyum karismatik, Wuland

ang

, selalu tampil sempurna di samping Teguh. Mereka menghadiri seminar, pameran, ac

i akun bersama, "Tegu

zal. Rizal tersenyum lebar, memeluk Wulandari. "Mama Wulan selalu yang t

usnya", terasa seperti palu go

nganggap Wulandari sebagai

k membantu saya menggeser lemari tua itu. Tapi dia bisa mengangk

memenuhi p

i bukan karena kesedihan, tapi ka

puluh tahun saya habisk

, dengan nangka muda yang saya masak semalaman. Untuk Rizal, nasi goreng dengan tel

, mencuci piring, mencuci baju. Saya menyetrika pakaian

iapkan camilan. Malam, memasak makan malam lagi.

atikku yang b

a mau sus

da tamu, tolong siap

h ada keluhan. Tidak pernah ada kata lelah. Saya meng

k apa? Un

dulu sangat saya banggakan, harus terkubur dalam-dalam. Teguh bilang, pe

ata-katanya. Say

ang jatah bulanan selalu saya simpan, atau saya belikan k

ah punya waktu untuk membaca buku, apalagi s

rumah tangga. Yang 'pribadi' s

asa. Tapi kali ini, rasanya berbeda. Ada

sudah

n lagi menjadi

masih sedikit goyah, tapi saya me

udah lama tidak terpakai. Saya memakai jil

etelah bertahun-tahun, saya membeli sehelai kain batik sutra yang indah. Warn

," kata saya pa

ayur nangka, dan segelas es teh manis. Saya duduk sendirian di sudut, menikma

hnya, tanpa memikirkan apa yang akan saya masak nan

urusan mereka sendiri. Tidak ada yang mengenal s

a lega. Me

i mereka," bisik saya pada diri sendiri. "Saya

an hati yang lebih ringan

ulang. Dia melemparkan

ari ini mana?" tanyanya t

ng tamu, menonton berita di t

kini menoleh. Alisnya ber

hnya. Tatapan saya

Suaranya mulai meninggi. "Apa kam

t Gudeg," kata sa

ekspresi terkejut, kemudian marah.

k bercand

menatap saya dengan tatapan meremehk

uara saya tetap tenang. "Dan aku ti

ejak kapan kamu tidak memasak? Ini ruma

ata saya. "Atau mungkin aku

sis saya. "Ada apa denganmu? Apa ini salah satu a

k ada akal-akalan. Aku han

at alisnya. "M

al dan Kartika masuk, wa

izal. "Ada apa ini?

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka