icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Berawal Dari Diary

Bab 3 Gosip Yang Berhembus

Jumlah Kata:1395    |    Dirilis Pada: 05/12/2025

i belum terlalu tinggi, tapi halaman SMA Negeri 6 sudah ram

unya rapi, tapi wajahnya tampak gelisah. Tasnya terasa lebih berat

i biasa, Arka jadi pusat perhatian. Ia berdiri dengan santai, jaket tim basket SMA 6

l keras, seakan semua tulisan yang ia ba

u takut semua akan pergi kal

at setiap langkah

memecah lamunan. Cewek berambut kuncir dua itu mengham

tu sih? Belum

yum hambar.

empat duduk, suara riuh kembali terdengar. Arka masuk b

las menyapu ruangan. Sampai akhirny

in seperti biasanya. Ada sesuatu yang berbeda, se

embuka buku catatan. Tapi ia bisa merasaka

anget, sih..." Gumam Alya p

malah nyengir. "Al, jangan-jang

tuk, hampir terseda

u, Tan! Aku, aku

Yang membuatnya gelisah bukan hanya rahasia Arka... tapi juga perasa

entara Alya duduk di pojok ruangan, tepat di meja dekat jendela besar yang menghadap

enatap huruf-huruf di halaman. Yang ada hanyalah rasa gelisah. S

rik seseorang. Alya terlonjak. Saat meno

ginnya tampak semakin serius di balik cahaya redup sore. Dia

endah dan data

dah baca semu

a. Nafasnya tercekat. Tangannya refleks menu

coba bicara, tap

hnya ke kursi. "Aku cuma mau tahu satu hal..." Ma

semuanya, apa yang kam

ni

at dari teriakan guru piket. Dia bisa saja bilang tidak baca, tapi jelas

terasa semakin sempit, seolah hanya ada

jantung mau copot setiap detik Arka menatapnya beg

iri. "Aku..." suaranya pelan, hampir tak

masih dingin, tapi ada sesuatu yang sam

kayak... nggak pernah punya masalah," Alya melanjutkan, kali ini su

u, aku sadar... kamu juga r

g sej

a, marah, atau mungkin... tersentuh. Jemarinya mengetuk pel

nya, suaranya rendah. "...ka

g. "Enggak! Demi apa pun,

suk, tapi kali ini berbeda. Ada sedikit ke

miring, senyum tipis yang jar

atunya orang yang tahu sisi lain aku.

e

ar aneh. Partner rahasia? Itu keden

ka bangkit lebih dulu, menyampirkan tas di bahu, lalu berjalan menjauh. N

u nyesel percaya

yang kini hanya bisa duduk terpaku, wajah

k di pojokan favoritnya, mencoba fokus membaca novel, tapi otaknya malah p

up. Bahkan mengingatnya saja

Alya menoleh dan... benar saja, Arka berdiri

i sini, ya?" T

gangguk kikuk. "E... i

nya. Ada keheningan canggung beberapa deti

elum pernah aku bil

. Hatinya langsung

Tapi kenyataannya..." Arka berhenti sejenak, menatap meja seolah mencari keber

Ia melihat sisi Arka yang sama seka

Kesepian itu kadang lebih ber

nar menatap cewek itu dengan mata ya

ka semakin dalam, terdengar s

kan? Sama sia

tungnya meloncat.

tahu dirinya sedang jadi sorotan. Dia meraih tan

kut aku

r dari perpustakaan, meninggalkan bisikan-bis

lah, matanya sudah menangkap tatapan aneh dari beberapa murid. Ada yang bisik-bis

gkahnya terasa semakin berat

bareng Arka di perpus?" Bisik se

sama dia," sahut yang lain, jelas-je

as. Rasanya ingin langsung

n sekelas menatap penuh rasa ingin tahu. Ada yang tersenyum jail, ad

ntan, sahabat dekatnya. "Kamu... beneran kemarin

g tidak, tapi bayangan tatapan Arka kemarin, tatapan

kolah, Arka masuk dengan langkah santai. Seisi ruangan otomatis menoleh.

Alya ham

jangan ke sini...

henti tepat di depan meja Alya, lalu berkata dengan su

udah m

g tercengang, ada yang hampir tersedak,

Dunianya ter

u tanpa menunggu jawaban, dia menar

h, banyak cewek yang jatuh cinta, malah milih Alya gadis kutu buku perpus. Ad

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka