The Sky of Asia
di Singapura!" suara bentak seorang ayah kepada anaknya
ah cukup bagiku lagian aku gak mau ngejar pangkat yang tinggi. Int
lanjutin dan bisa bikin kita bahagia. Dimana-dimana tamatan S2 akan suk
s lelaki tersebut yang membuat ayahnya marah besar dan 'praakk'.
embuat anak kita akan merasa kesakitan!" suara seo
a dan berhak menentukan kebahagiaanku sendiri." ujar l
an ayahnya kem
..." kata wanita tua itu h
cakapan yang tidak penting ini!" ujar lelaki itu meninggalkan ke
*
niversitas Gajah Mada Yogyakarta. Ia adalah tipikal pria yang baik, pintar, dan dia suka membaca buku karya Boy Candra bahkan dia suka menulis cerita. Xavier tidak suka bergaul dengan
an yang berat menjadi ringan walaupun puncak merapi merada ketubuh Xavier sore ini, ia keluar rum
?" tanya seorang wanita saa
, hanya ada sedikit masala
apa?" tan
perlu diceritai
gak apa-apa kok
tau sendiri,
kau bilang kau baik-baik saja!" Fidyah mengambil tissu da
h Xavier sedi
a dulu" u
lama ini kamu ba
k bawa duit, heheh" tawa Fidyah yang membuat percakapan ini l
rtemu denganmu
juga ketemu di ka
uga ya" tawa
asuk kampus?"
jawab
ampus juga," tawa kecil Fidyah s
yang jemput" ujar Xavier pah
Fidyah. "Eh aku boleh pinjam
amu baca buku mata kuliah kamu yang pendidikan
ndidikan karena ia bercita-cita menjadi seorang pengajar. Sedangkan Xavier memilih fakultas Ekonomi
ku suka membaca n
Candra?" ta
senang membacanya dan tiba-tiba aku mau baca no
u bawain deh!" kat
um?" tanya F
Bukannya semua orang berhak untuk mengek
ak bahagia gitu," pertanyaan Fidyah
cur dan berantakan. Kan tadi aku udah bilang kalau aku senang
juga bahagia bertemu
sudah dekat dengan wajah Fidyah. Tiba-tib
duran dikit!" ujar
lu hahah"
uka!" ujar Fidyah
ya haha" tawa Xavier semakin
Xavier mulai menghangatkan suasa
ngambek!" ujar Fidyah
kalau lagi ngambe
mbek, aku gak cantik gitu,
mbek cantiknya nambah" ujar Xavier ya
ih!". ujar
enyum dong, senyummu ka bisa meni
emang senyumku
hkan lebih manis dari gula ataupun pemanis lainnya!" pe
merah hahah
dyah menutup kedua mukanya d
er berhenti tertawa dan me
u maafin!"
u sini deh aku beliin es
sana!" uj
rim cepet ban
sana gue nga
yang menjual es krim di samping jalan raya dekat
roda dua. Sore ini para pejalan kaki terlihat ramai dari sebelumnya. Xavier
" ujar Xavier me
kata Fidya
ik keluarganya. Ia senang bertemu dengan Fidyah, temansejak SMP nya itu. Mereka menatap langit yang sedikit demi sedikit merubah warna dari kebiruan
*
seorang muslim. Mereka kembali pulang kerumah mereka m
ngin, Xavier telah sampai
ah turun dari kenda
terima kasih,
kamu bahagia sore tadi
au," tawa k
hati-hati yah! Ingat
rus bangun cepat besok
ang aku serin
biasany
. Kamu mungkin yang
? Aku bangun
u di hukum kar
sekali
kamu nih gak
dah h
yebelin, aku m
ah mas
lum mau
el
nap
gak a
ak, beneran kamu
tir ya
asa aja, aku
suk.!" ujar Xavier dan Fidyah masuk kedala
a dan melajukannya. 'Semoga besok perasaany