icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Cinta Pertama Berujung Penderitaan

Bab 4 Tangisan yang berbeda

Jumlah Kata:1164    |    Dirilis Pada: 01/12/2025

bu dan sedikit bau pesing dari sudut ruangan. Rasa demamnya semalam sempat mereda, tapi kini kembali lagi, mem

yang ia punya tidak akan cukup untu

ket, dan melangkah keluar. Tujuan pertamanya adalah pasar, tempat ker

ah, ikan, dan sampah basah. Laila berjalan menyusuri lorong sempit, matanya me

bisa bantu angkat karung beras ini. Saya kuat, Pak,

s dan gendongan di dadanya. "Angkat karung? Kau ini baru melahirkan, Nona. Lihat dirimu! Itu

ng, menusuk, dan

dagangan. "Saya bisa bantu petiki daun, Bu, atau jaga se

bawa bayi begini, malah nggak fokus nanti," jawab si

sama, dibungkus dalam tatapan curiga dan rasa jijik yang terselubung. Statusnya sebagai ibu muda d

kas. Arka mulai menangis lebih keras, histeris. Laila tahu bayinya kehausan dan

uangnya lagi. Dua

ecil susu formula yang paling murah dan beberapa buah biskuit. Uangnya langsun

ng ia beli dengan sisa uang recehnya. Tangannya gemetar saat memberi Arka minum. Melihat Arka m

k? Besok Laila tida

ari tempat menginap malam ini. Ia tidak bisa

, setidaknya ia tidak akan terlalu mencolok di antara ratusan orang lain. Ia be

iminta pergi karena ia terlihat "mencurigakan" dan membawa b

skuit sisa. Ia merasa seluruh kekuatannya terkuras. Ia mulai merasa sedi

r

ping, refleks melindungi Arka di dadanya dengan

i, tapi kebanyakan hanya menatap

r di jalan begitu?" seru seorang pedaga

il di lututnya dan pergelangan tangannya yang tergores aspal. Yang leb

ng meraih pergelangan tangannya. Lail

na tapi bersih, berdiri di sampingnya. Wajahn

kali. Bayimu juga menangis kencang,

, hanya menggeleng, air

a wanita itu. Dia membantu Laila berdiri

h mati, tapi ia tidak pun

k ada yang bisa dibantu

"Saya... saya cuma butuh air hangat, Bu. Dan tempat untuk istirahat sebentar.

p Laila dan Arka. Laila menunduk

an tempat mewah, tapi kamu bisa istirahat di mushola wa

ebuah uluran tangan. Sebuah keb

u," kata Laila,

Laila ke warungnya. Warung makan kecil, ramai oleh tukang becak d

annya membersihkan diri seadanya. Ia bahkan memberinya bu

duk di sampingnya, melihat Arka yang

k?" tanya Bu Siti, d

a membantunya. "Saya tidak punya suami, Bu. Saya melakukan kesalahan. Anak ini... saya mela

hanya mengangguk pelan, seolah sudah mend

a minta izin, saya boleh numpang tidur di sini malam ini? Besok saya janji ak

idur di mushola ini. Aman. Besok pagi, kalau kamu kuat, kamu bisa bantu-bantu Ibu di warung.

yang disertai penerimaan, adalah anugerah terb

as. Terima kasih, terima kasih banyak,"

mun, konflik baru segera muncul. Bu Siti baik, tapi warungnya ramai. Bagaimana jika ada pelanggan yang mengenali Lai

belum selesai. Ia harus bekerja keras, membuktikan dirinya, dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka