Bayangan
-tunggu, hari di mana aku akan mencoba meng
iapkan oleh ibuku semenjak dari kemaren, bahkan ak
-hati, jangan terlalu mudah percaya dengan ora
cil, meski aku sudah berumur 15 tahun
idak boleh pacaran sebelum lulus!" Suara yang be
adikku. Ia tak ingin aku pergi meninggal
i ia hanya dekat denganku saja. Bahkan ia
kakku itu semenjak aku melihatnya bica
udah berada di belakangnya, dan aku sendir
yang paling akrab, banyak orang yang
Ayah datang dengan sejuta senyu
ak ingin mengatakan banyak hal mengena
ka aku dan kakaku tak lagi saling b
a dengannya dan berjanji takkan pernah men
anku, ia hanya meminta supaya aku tak pernah
mua nantinya." Aku mulai beranjak dari temp
ngkahku, aku sendiri tak tau apa
isa kita tidak punya menantu nantin
sekali jika mengejek anaknya sendiri. Apa
nikah sebelum
katakan pada saat ini, aku hanya ingin me
kami juga." Ibu mulai mengelus-elus
u ingin untuk menjadi anak kecil yang a
ana?" Ayah mulai me
amarnya untuk mengerjakan tugasnya, karena
berada di kamarnya, tanpa berpikir panjang
bagiku untuk bisa memperbaiki hubunganku d
ngatlah jauh, ia lebih memilih gudang unt
benar-benar berharap jika hari ini aku
yang bisa aku percaya untuk membuat ayah
il kakak!" Aku mulai menge
berada di depan kamarnya rasaya aku sed
ar!" Ayo kemba
, aku mencoba untuk lebih mendeka
kamar itu, hanya pinggangku yang mulai t
u tidak?" Aku kembali b
endengar jika ada tanda-tanda keh
emanggilnya, mulai dari nada yan
aja tanpa mendapatkan sebuah jawaba
lek
da yang berdebar-debar, keringat
gi bisa bicara dan hanya mataku yang mashkan mencoba untuk menampar tanganku sendiri
ak
emakin merasa gemetaran saat menyadari semua in
uran yang sangat yang sangat besar, setiap
dah hingga bayangan yang terlihat
h satu cermin yang memperlihat makhluk yang
lagi bisa mendengar apapun yang berad
aku mencoba untuk melangkah mundur
lai bergerak ke arah bayangan makhluk i
at bayangan itu menarik tanganku dan h
nganku dari bayangan yang nampak menye
eminta tolong dan hanya bisa berhara
yang hanya tersenyum dan menyuruh baya
iak diantara sisa tenagaku y
erasa ada seseorang yang m
semakim jelas aku dengar, dan aku
ami semua cemas melihat k
asa sangat beruntung karena apa yang ba
uka dan mempersiapkan keberangkatank
menuju kamar mandi untuk mencuci muka
ketakutan pada saat sesosok munc