icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bayangan

Bab 2 Bayangan

Jumlah Kata:1095    |    Dirilis Pada: 13/12/2021

antaran tak sanggup melihat ke

agiku itu adalah hal yang menyeramkan dan menakutk

bayangan yang sudah tepat berada di depanku itu

g juga." Suara yang terdengar begitu

-olah hendak berkenalan, aku semakin menj

seakan orang yang memegangiku adala

karang ia sudah memegangi tanganku lay

berusaha unt

ampiriku, aku takut jika bayangan itu memba

enit lalu aku alami membuatku semaki

bertemu selanjutnya, waktu yan

a menghilang seiringan dengan sua

di itu, namun sialnya tanganku yang sudah

kin menguasai diriku. Berbagai perasaan buruk mul

dari pi

ng sudah lama tak pernah aku dengar berada di kamar ini. A

ak

arah kakakku dan memeluknya erat-eratnya, a

temui ayah dan ibu. Dan satu lagi jang

begitu saja seolah tak ada yang terjadi sa

ak ada bayangan itu lagi yang bersembunyi di

r dan tak lagi berani untuk menatapke a

an rasa takutku, mengatur kembali pernafa

tapi aku tak bisa. Aku mendapatkan kembali keper

at yang pernah aku hafal dulu, setidaknya

ah siap." Ibu kembali menemuik

ng terjadi gempa yang amat dahsyat di t

u, rasanya aku baru saja berlari de

andanganku dengan pura-pura mencari

ka aku akan segera bergabung dengan mere

kangan ini sering terjadi padaku, tiad

u, aku segera pergi keluar dari kamar i

par nih!" Adikku sudah mulai

tku seolah merasa segar kembali dan h

apar." Ayah juga mulai berti

puas hari ini." Aku segera

mi yang semakin hari semakin membuatnya pus

as si rumah ini." Ibu men

dipuji oleh ibu, ia bersikap baik j

, setidaknya aku tau jika ia masih peduli de

i, apa yang sebenarnya telah terjadi

gan itu yang lihat, entah ia bernyaw

akakku itu, aku yakin jika ia mengeta

upaya lebih berhati-hati di negri ora

ngarkan ucapannya itu, seolah-olah

rusaha untuk terlihat

sepiannya aku nanti tanpa mereka, apal

n lupa kabarin aku ya." Adikku mulai

akan botol air mineral yang berada d

menikah secepatnya." Ia mulai berteriak

kursinya, aku sudah mengepalkan tang

segera bersembunyi di belakang ayah de

menantu." Ibu menatap ke arah ayah dan

nantu supaya Nisa ada temannya k

daan, sepertinya mereka berdua mem

olah tak mendengarkan semua itu, ia m

eperti yang ibu harapkan atau tidak, tetapi yang jel

ringat dengan semua yang dulu pernah terja

gi." Ayah menarik Nisa dengan pelan u

agi, aku hanya ingin semuanya seperti

berangkat menuju tempat kamu akan bersekolah." Kaka

masih meragukan ala yang t

jaga kamu kalau bukan dia?" Ib

ntuk bersekolah di luar, padahal dia sendiri tak lag

inggalin sama kakak kamu itu." Ib

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka