Dunia Lain Suamiku
opi yang masih panas ke hadapan Mas Arfin y
umah. Hape tak pernah lepas dari genggamannya. Kalau bukan game p
dan marah, namun Mas Ar
ernah sekalipun Mas Arfin menggendongnya, s
da kecil pipih yang sud
rfin. Dan ponselnya yang berlogo apel itu, t
engkaran kecil anta
i, kerap berkata-kata kasar dan sering melampiask
lea, malaikat kecil yang dikirim Allah unt
C di kota ini. Sedangkan aku, baru satu tahun ini beker
udara. Adiknya, Dina, sudah berkelua
hari Sabtu. Aku berniat menitipkan Alea,
kan jadinya?" sungutnya sembari memainkan
paham, jika sampai saat ini Dia be
nti agar aku tak cepat hamil. Katanya tunggu mapan dan
lah punya rencana lain. Bulan ke delapan usia
inya karena beranggapan bahwa janin yang aku kandung akan me
enyentuhku lagi agar aku tidak hamil lagi. Dan terbukti sampai saat ini,
bahwa kelak, anak kami akan me
mungkin saat ini suamiku belum menerima calon anakku. Dan aku berharap, saat
lea yang baru saja dilahirkan, Mas Arfin me
, Mas Arfin malah mengancam tidak akan melepaskan dan menceraikan aku.
an mainan serta roda untuk putriku, sudah siap. Aku tak ingin merepotkan M
sekolah tempatku mengajar, jadi memudahka
ak berubah sedikit pun. Ponsel di tangannya menampilkan game
amit,
tatapan yang terus te
atu ciri khas Mas Arfin jika menj
t ini, aku tidak akan memperdulikanmu lag
yang baru ku beli beberapa bulan yan
ni. Mas Arfin marah dan menuduhku mencuri saat tahu aku membeli motor ini. Wajar jika Mas Arfin dan
u honorer macam kau? Masa m
adiknya. Aku hanya tertawa dalam hati. Baru motor saja mereka sudah men
kan Bang Andi, Abangku satu-satuny
a dia tahu kalau Abangku itu punya usaha ternak sapi dan kerbau,
i guru honorer, aku juga sebagai penulis novel atau cerbung di beberapa
aku tabung dan sebagian lagi aku pakai untuk modal usaha r
ng dilelang pihak bank karena pemi
i tanpa sepengetahuan Ma
Arfin. Namun melihat tingkahnya dan juga
man rumah, sesosok makhluk yang pa
r kakak, boleh ya, Kak?" pinta Dina, adik
gak salah?" sini
, nih!" sergah Dina dengan tingkah
ma guru honorer." Ledekku
p! P
." Ku bunyikan klakson berulang
n Dina yang sebentar lagi aka
!!!" teriak Mak Lampir tak karuan. Aku t
aik, aku akan jauh lebi
Aku langsung menuju rumah Mbak Ani, yang
lahnya, aku ke sekolah, guna melaksanakan tugas