Surgaku Tak Lagi Sempurna
et
untuk menjemputku karena kami mem
u kami pergi menuju stadion utama gelora Bung Karno, menonton sebuah laga persahabatan antara Indonesia vs Thailand, mas Abyan memang tidak begit
menonton pertandingan Indonesia padahal sebenarnya tidak begitu paham mengenai seluk beluk dunia olah raga, bahkan jika di
ia kalah tipis dengan skor 1 – 2 dari Thailand tapi tetap ada
ku pada mas Abyan saat kami tengah duduk di sebuah warun
legowo kok. Cuman lagi kepikiran sesuatu aja," jawabnya kemba
apa lagi? apa ada anak – anak yang m
pada bibirku yang hampir saja mengucapkan sebuah kata yang cu
idak mendengar percakapan kami lalu terkekeh pelan, "Ma
pertama aku hampir keceplosan seperti ini, maklum selama ini aku selalu menjadi wadah mas Abyan untuk menc
mas Abyan ceritakan padaku, baiklah
t pasien seorang ibu – ibu yang tiba – tiba langsung jatuh hati padanya dan bahkan berniat menjodohkannya pada salah satu adiknya yang masih single, lalu saat mas Abyan yang harus meno
ci pun, semua harus di dekatnya dan menggenggam tangannya. Mas Abyan sangat memaklumi hal itu, hampir semua calon ibu pasti ingin ditemani oleh orang terkasih di saat berjuang antara hidup dan matinya, namun ada satu hal yang saat itu terjadi dimana calon ibu menjalani proses meng
hkan isi bekal yang sebelumnya ia makan. Jangan salah paham dulu, sebagai dokter mas Abyan memang berusaha seprofesional mungki
inan secara normal,kita tidak boleh marah atau mencibirnya, karena itu adalah salah satu bentuk dari peng
isi perutnya mas Abyan menyempatkan diri untuk memeriksa sang ibu dan bayi yang dilah
mas Abyan menceritakannya kami sedang menikmati makan malam di sebuah reto
an makananku. Sangat jarang bisa menyantap rendang langsung dari retoran padang yang terkenal seantero Jakarta itu, dan akhirnya
yang tengah dijalaninya apalagi pada saat jaga bagian bedah, mas Abyan menceritakan tentang dirinya yang mendapatkan seorang konsul
gat muda hmmm mungkin sembilan belas tahun," ucapnya mengawali cerit
sembari memaka
kit yang dideritanya cukup serius
pa?" tan
wabnya terhenti sesaat lalu mena
lalu mulai tertarik dengan c
edikit unik, wajahnya datar lebih terkesan jutek dan hmmm garang, dan tau apa yang
ggeleng
ua atau wali, padahal penyakit yang diderita i
memiliki orang tua," lanjutku lagi namun
berasal dari keluarga berada, datang ke rum
ng tuanya tidak i
ti pasien lainnya yang mungkin akan murung atau sedih, dia terkesan
," gumam
asian harusnya kan diumur segitu la
kuliah?" ta
SMA. mungkin juga karena fak
tap mas Abyan lagi, "Tun
Nada
ri berikutnya aku kembali mendengarkan segala cerita dari mas Abyan yang kala itu juga kebetulan adalah anak bimbingan dari dokter Drajat, d
adalah takdir, untukku,