icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Surgaku Tak Lagi Sempurna

Bab 2 Kita berbeda

Jumlah Kata:1125    |    Dirilis Pada: 09/12/2021

epala dan kakiku. Sayup – sayup ku dengar suara lantunan ayat – ay

dah dari semua suara yang pernah

membacakan surah – surah al qur'an dengan lelehan air mata di pipinya. Suaranya terkadang

nya adalah dua bulan yang lalu, saat aku pulang ke Jogja dan mengabari orang t

oleh mas Abyan aku merasakan ada sorot mata lain dari keduanya, seolah ada sesuatu yang be

tang pada acara keluarga mereka, hari itu tiba – tiba bapak dan ibuk menjadi t

patkan perlakuan yang begitu sangat baik, sama seperti orang tua yang lain, dimana mereka pasti akan sangat bangga saat men

liki menantu seorang dokter? Tentu saja orang tuaku juga menginginkan itu. Tapi mulai dari hari itu mereka sadar jika kami memi

na sempat mengenyam Pendidikan hingga sekolah menengah pertama meski

nti dari profesinya saat melahirkan anak kedua, dan papa mas Abyan adalah seorang pegawai negeri pada kementrian keuangan, anak pertama mereka yaitu mbak Arhesa lulusan S2 bisnis

buk dan bapak yang begitu senang karena keluarga mas Abyan mengundang mereka untuk da

, ibuk serta Syifa adikku melewati jalan panjang serta memakan waktu berjam – jam hingga sampai di Jakarta. Meskipun

nnya kala itu, "Kan mau bawa banyak oleh – oleh, moso (masa

perti para tetangga – tetangganya di Jogja yang kebanyakan adalah seorang petani atau paling banter yang mereka ang

julang tinggi hingga orang lain hampir tak dapat melihat bangunan rumah di dalamnya itu. Bapak dan ibuk seolah terdiam menatap r

"oleh – oleh" yang mereka bawa dibantu dengan pakde Bowo. "Oleh – oleh" berupa sekarung beras, satu tandan pisang dan beberapa mak

k. Mereka terheran dengan semua barang – barang yang dibawa oleh bapak dan ibu, seolah bertanya – tanya untuk apa datang

yan sendiri sangat baik serta ramah pada bapak dan ibuk, mereka berusaha untuk selalu melayani dengan baik bahkan sela

memang sangat tidak pantas berada di dalam lingkungan itu, hal yang lebih membuat para kerabat mas Abyan mencibir adalah saat dima

rta, pada malam harinya bapak memutuskan untuk langsung kembali ke Jogja tanpa meng

a saat setiap aku menelponnya. Bapak lebih memilih untuk menanyakan tentang perkembangan skri

i salah satu universitas negeri di Jakarta itu, kelulusanku yang semakin memantapkan mas Abyan untuk m

ee

rdengar di samping telinga kananku. Meski masih samar namun aku sangat mengenaln

disini Dee,

k barang seinci pun bahkan untuk menggerakkan ujung jariku pun ak

hingga kurasakan lagi sebuah aliran hebat pada kepalaku d

dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka