BERONDONG PERKASA
entang pernikahan tadi malam!" ucap Danny m
i pagi ini. Pria yang empunya rumah tersebut mempersilakan Danny dan Ca
lia bagaimana?" tanya Pak Joko Sumitro s
ikahkan paksa secara mendadak seperti yang terjadi tadi malam!" jaw
ini. Kami tidak melakukan hal yang bertentangan dengan norma kesopanan d
an penghulu yang berwenang. Pagi ini saya malah mau masukkan laporan ke kantor kelurahan. Data mempelai sudah lengkap ada di tangan saya berupa foto copy
emaja, saya jauh lebih dewasa. Bagaimana kalau kami bercerai
setempat dan saya sendiri. Demi nama baik Bu Camelia dan Mas Danny sekeluarga, tolong diterima saja pernikahan kalian. Amit-amit ya ... seumpama memang tidak ada kec
p Danny dengan penuh rasa antipati serta penolakan. Di
T benar. Nggak ada pilihan lain, kita jalani dulu pernikahan
it berdiri dari sofa dan tanpa pamit melenggang pergi dari rumah Pak RT. Justru Danny yang tak ena
saja istrinya lalu diajak pulang ke rumah
h!" sahut Danny lalu menyalaka
umah Pak Joko Sumitro. 'Huhh, enak aja main paksa nikah begini. Mana sama berondong yang umurnya dua puluh aja belum nyampe!' gerutu Cameli
akson sepeda motornya mengejar Camel
ekarangan rumah kontrakannya lalu melangkah masuk tanpa memp
ih?!" tegur Danny yang justru terde
gkah melalui jalan setapak samping rumah itu menuju pi
depan teras rumah kontrakan Camelia, pemuda itu bergegas menyusul melalui ja
hnya. "Kamu jangan diam saja dong, Lia. Kita bicarakan baik-baik!" ucap Danny seraya menatap wajah berbe
Camelia sambil menepis ta
nggal bareng aku di rumah sebelah, mau ya
r. Mau masak dulu. Apa kamu nggak kuliah, Mas? Ini 'kan hari
di laboratorium!" jawab Danny sembari menarik satu kursi kay
yak. Sayang deh kalau dibuang, kamu mau juga, Mas
lok setengah matang saja kalau boleh, Lia!" jawab D
lenan. Dia membuatkan telur ceplok setengah matang pesanan Danny. Setelah itu mendadar telur untuk
uh harap sembari menerima uluran piring berisi nasi goreng lengkap dengan telur ceplok setenga
ia tanpa sadar mulai melayani pemuda itu dengan mengambilkan acar dan kerupu
u enak sekali!" puji Danny. Dia membel
abisin ya nasi gorengnya!" j
ulus Camelia. "Sebagai tanda terima kasihku at
emuda itu kini suaminya, dia pun menghela napas lalu melanj
ku 'kan di sini. Selain itu, aku ada pesanan kue klien untuk siang na
berdua, dia membantu mencucikan piring dan alat masak di wastafel dapur
erti biasa di sini. Tapi, ... malam balik ke rumah sebelah
menggigit bibir baw
ukas Danny dengan s