BERONDONG PERKASA
melihat tubuhmu?" tanya Danny ragu-ragu s
masih perjaka, usianya saja belum genap kepala dua. Dia pun balik bertanya, "Meman
ian yang bulat menyembul dari tepi kerah gaun katun anggun milik C
adi istri yang baik buatmu?" jawab Camelia mengalihkan pembicaraan. Namun, badann
ir wanita yang telah menjadi pujaan hatinya selama tiga tahun belakangan. Dulu sewa
nya yang ranum merah muda, "aku akan dengarkan semua yang perlu kuketahui tentang seorang
nggak konsen!" protes Camelia sesaat tangan Danny mul
tri. Titik tanpa koma. "Ngomong aja, kamu berasal dari mana? Hobi kamu apa? Keluarga kamu bagaimana? Aku siap dengerin
dari Surabaya, dari dulu memang pengin banget tinggal di Yogya karena kotanya lebi
jahit!" tukas Danny yang terkesan dengan hobi ist
ingkap di hadapan Danny. Akan tetapi, sensasi panas yang sedari tadi dirasakannya tak kun
i, apa boleh?" Danny tak ingin wanita pemalu itu merasa te
lia menolak ajakan Danny. Mulutnya tak
ya? Apa kamu masih perawan?" Danny penasaran dengan sosok istrin
n, Mas. Kalau kamu, apa masih perjaka juga?" balas Came
Lia?" tawar Danny sembari terkekeh. Dia
memekik terkejut lalu menutupi wajahnya dengan tel
s Danny sambil membelai-bela
saran. Ini kali pertama dia melihat langsung tanpa sensor, milik seor
pa kamu lebih demen yang hitam
memunggungi suaminya yang masih sa
mereka melangkah ke tahapan yang lebih serius. Maka dia melepa
kita tidur tanpa baju saja!" rayu Danny lagi seraya me
aminya yang memburu di balik tengkuk. Sepasang telapak tangan lebar
. janga
Mas siap lahir batin ini!" bujuk Danny pantang menyerah. Bibirnya me
an menghilang di balik kain segitiga tipis yang me
kan setiap sentuhan suaminya yang semakin berani. Napas wanita
'kan? Pemanasannya sudah cukup?" bal
ya tadi. "Aku mau pulang ke rumah kontrakan aja. Mas Dhani mesum!
amelia ke bawah badan kekar berototnya. Kedua pergelangan tangan Camelia ditaha
rtama Danny dan