Bukan Calon Kakak Ipar
eberapa keperluan di Moro
asha naik Grab a
ditemani sama
, mungkin dia juga lagi ca
hati-hati
a B
i di ponselku. Kurang dari lima belas m
a aku mengambil keranjang dan mengisinya dengan berbagai keperlu
ngin membeli beberapa novel baru sebagai bahan bacaan. Saat aku hendak menuju ke area bookstore, mataku membelala
*
mall. Aku sengaja bersembunyi dibalik etalase agar tak terlihat. Baiklah, ak
Lagi
i kosan.
aen ya? Ma
gan, aku bent
Kem
eni Endah
Okelah. Ne
i :
dengan Endah, dasar pembo
nyari keperluan buat 4
: Sek
ke BJ Sampang
gak bisa. Ada j
: S
: S
h... N
ari tempa
k. Hat
: Mis
yang baik. Lihatlah, bahkan kakakmu meninggal saja dia hanya datang sekali.
Akan kulihat seberapa hebat pe
upanya dia yang makin menjauh. Selama ini aku pikir karena dia ingin membalas sikap acuhku ternyata bukan. K
*
tu Na mau mencari buku dulu. Jadi
papa. Kamu h
a B
k di Andang Pangrenan seorang diri. Aku butuh waktu un
h hati sesakit
ra aku, Rosi dan Feri. Aku sering dengar kisah percintaan dan persa
a pacar kita selingkuh dengan sahabat kita sendiri. Aku tert
n menatapi takdir yang terjadi. Selebihnya aku
bu, Na. Mereka bu
enang, aku segera memesan
*
iri untuk fokus pada diri sendiri dan membahagiakan
h semester enam aja
Gak sabar aku ketemu dokter beneran. Moga nan
putih kita. Senyum Pepsodent," ucap Jeni sambil membidikkan kamera mode se
gga kulihat Rosi datang dan
i biasa walau tahu bahwa mereka telah menusukku
jawab Ro
at. Sakit
adang mulu," ucap Jeni
r terus,"
cocok." Gita beruc
uek. Aku semakin yakin, rupanya ketiga sahab
an. Kayaknya gak kuat kalau harus ikut
ntar y
si akhirnya berlal
*
erada di atas ranjang, matanya masih
eadaanmu? Ada yang
nuju toilet. Dia ditemukan dalam keadaan pingsan
k," ja
iapa or
u a-pa?" Rosi
sudku Ros?" Di
padamu. Bahkan ketika tahu kamu menusukku dari bel
ir kamu lakukan. Entah bagaimana caramu, buat dia bertanggungjawab," kalimat it
irih. Aku pun meno
ngjawaban pada Ayah anak in
pura-pura tidak pah
er
ngan Feri?
Feri." Aku hanya tersenyum. Senyum
lurkan tangan hendak membuka pintu. Sam
hun Na, tapi dia tak pernah melirikku. Tapi saat ketemu kamu, dia langsung memintamu jadi pacarnya. Aku cemb
Saat itulah aku tahu ini saat yang tepat agar aku berjuang lagi
mu? Lalu kenapa ia menyuruhmu menggugurkan kandunganmu?" tanya
per
osi. Biarlah. Biar sang waktu yang akan menjawab
**