Kencan Buta Salah Alamat
mungkin itu hanya suara debar jantung Cinta yang berdetak
nya diikat rapi, make up minimalis, dan yang paling penting: kacamata tebal Bulan sudah tersimpan aman di laci kama
tian dengan pesan-pesan grup WhatsApp dari Bulan yang menanyakan kabar ibunya (yang alhamdulillah sudah stabil) dan kabar Dio (y
u adalah bencana yang d
kar langit dengan fasad kaca gelap yang menjulang angkuh, seolah menatap rendah se
r dari taksi. Ini bukan cuma kantor, ini markas bah kesempatan yang ia dapatkan bukan karena link atau koneksi, melainkan ka
ersih dan ukiran kayu jati gelap. Di tengah lobi, terukir logo Bi
inta Adelia. Saya ada janji dengan Bapak Kenan Pram
yang super chic, tersenyum sopan. "Ah, Nona Cinta. Tentu saja. Sil
engan vest dan dasi kupu-kupu menghampiri Cinta. D
ung ditangani oleh saya," ujar Pak Hadi dengan nada sangat profesional, namun matanya memancarkan kebingungan yang samar-s
uti Pak Hadi menuju lift privat yang h
da obrolan receh atau suara telepon berisik. Semua orang tampak fokus p
an lembar dokumen. Kontrak kerja, kerahasiaan, kode etik, dan tetek bengek lainnya. Gajinya?
mpatkan di Divisi Komunikasi Korporat, langsung di bawah pengawasan Ibu Winda, Vice
inta, merasa lega. Setidaknya, ia tidak akan
inta pada Ibu Winda, seorang wanita berusia awal empat pul
inta kamu harus cepat beradaptasi. Jabatan kamu strategis, jadi saya harap kamu
sung memberinya senyum paling ramah (dan paling penasaran), dan Dion, si co
anya. Meja itu bersih, modern, dan dilen
nar. "Aku nggak nyangka kamu langsung dapat posisi ini. Biasanya, s
ilang aku kencan buta sama
ku lulusan Komunikasi dan magang di startup bes
hlah. Anyway, selamat datang! Kalau ada apa-apa, tanya aku aja. Aku di sini udah tig
ti karena Mira cukup terbuka. Setidaknya,
nya dan mencoba memahami sistem server kanto
minta dia segera menghadap di kantor beliau. Sekarang," ka
lalu sedikit ketakutan. Dion yang dari tadi diam langsung me
nya sunyi mendad
a langsung minta kamu menghadap? Ini... ini aneh. Biasanya Dir
Jantungnya kini berdetak bukan hanya karena bising
anya tercekat. Ia meraih tasnya dan
38 terasa seperti b
dita, si Direktur Utama yang meng
ebal meredam setiap bunyi. Tiba di depan pintu ganda kayu mahoni yang besa
enan sudah menunggu," kata Dinda,
engencangkan cengkeramannya pada c
uguhkan pemandangan 360 derajat kota Jakarta yang menakjubkan. Meja kerjanya terbuat dari kayu sol
rdiri menghadap pemandang
tua, yang membuat auranya semakin tajam dan dominan. Postur
jamnya dengan malam sebelumnya, tapi kini ada lapisan profesion
apa Cinta, mencoba menjaga su
idak tersenyum. Nada suaranya datar, res
unggal di seberangnya. Ada meja kopi bundar di antara mereka. Jarak itu t
al, melainkan untuk membahas beberapa hal krusial terkai
gguk. "Tentu
akang pendidikan Anda. Meskipun proses interview Anda tidak konvensional, saya yakin dengan
il napas. Matanya mena
hubung antara perusahaan, media, dan para investor.
Cielo adalah insiden yang sudah lewat, sebuah kesalahan teknis. Mulai hari ini, hanya ada hubungan profesio
ta Kenan terasa dingin, seolah menamparnya
jaga profesionalitas. Malam itu hanyalah kebetulan,"
bih cepat daripada kontrak properti. Saya tidak mau ada rumor tidak benar y
enan. Apakah dia takut reputasinya tercemar karena
ak terjadi, Tuan Kenan," ka
citra publik kami untuk proyek resor di Bali. Bulan dari CreativeSpark akan datang minggu depan untuk presentasi desain. Saat itu, Anda
ikit lega. Setidaknya, ada satu rahasi
dari Bulan. Kami akan bersi
. "Cinta, ada satu hal lagi. Ini
n sesuatu di
nda harus menghubungi Ibu Winda terlebih dahulu. Jika Ibu Winda
ari notepad itu, lalu mendorong
tu tertulis
a (0812-
n (0811-X
ah catatan kecil dengan tulisan tangan miring, ya
eseorang untuk mengingatkan Anda bahwa
gan satu kalimat itu. Itu adalah sentuhan pribadi yang ia kenal dari malam sebelumnya. Sebuah pengaku
"Itu adalah telepon kantor saya. Silakan simpan," ujarnya,
ya sedikit bergetar. Ia melipat kertas itu den
nda bisa kembali ke meja Anda. Dan pastikan j
s Cinta, berdiri dan membungkuk sed
ngin. Ia bisa merasakan degup jantungnya sendiri. Dia telah lolos. Dia mendapat
tangan Kenan, pengingat bahwa di antara semua formalita
di sana langsung berubah. Mira dan Dion pura-pu
duk, Mira lan
ektur Utama manggil kamu? Ada apa, Cin?" b
dua pilihan: berbohong total,
mau memastikan aku cepat beradaptasi karena proyek resor Bali itu mendesak. Aku harus ja
ining kamu gitu. Dia kan terkenal dingin dan sulit ditemui. Kamu h
emas karena dia adalah 'korban salah
a perusahaan dan memahami guidelines komunikasi mereka. Meskip
, resmi, dan dike
naka, dan ingat bahwa
versi pria itu bisa
ra berkemas. Dia ingin keluar dari g
lift, ponselnya bergetar. P
Jangan lupak
an alisnya. I
getik
Kenan. Saya ingat
atang ham
0. Di luar jam kerja, Anda tidak perlu meman
aka? Kenan tahu nama sahabat yang mematahkannya itu.
etik, b
Maksu
panggil saya Kenan. Saya tidak mau insiden malam itu membuat Anda canggung atau takut untuk bekerja. Kita mulai dari nol. Sebagai
ang? Ini jelas melanggar kode etik profesional yang baru dia
i keambiguan yang tidak perlu. Tapi, setelah sebulan terpuruk karena Raka,
Sial. Aku butuh tumpanga
d saya, Kenan. Itu tidak p
ja ini bagian dari kode etik saya yang baru: Karyawan baru harus
u persis bagaimana cara menca
a memperkenalkan Luna. Patah hati memang mengajarkannya untuk ber
ewah, berhenti di depan lobi. Jendela mobil terbuka, dan wajah
melanggar kode etik saya sendiri den
h menuju mobil. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan.