Kencan Buta Salah Alamat
na mendengar suara langkah kaki, C
vel dewa Yunani. Dan jauh dari kesan "kaku" yang dibilang Bula
ya, dan Cinta harus mengakui, jantungnya berdetak tidak normal. Sen
mencoba meniru suara Bula
at ketampanannya makin tak tertahankan. Ia berdiri, tinggin
utkan dahi.
meja di sebelahnya, di mana duduk seorang pria lain den
sok keren berjalan ke arah pria tampan ini, pad
ya, Tuan. Saya
ranya dalam dan berwibawa. "Tapi, sepertinya
api entah kenapa, ia tidak bisa menggerakkan kakinya. Aura
a," ujar Cinta jujur, sedikit terlal
r. "Menarik. Saya juga menggantikan teman s
a dengar. Tawa tulus, bukan tawa palsu di depan Raka. "
dita," katanya, m
an terasa hangat, kulitnya halus, dan cengkeramannya
a, berbohong sekali lagi.
ncan buta dengan siapa? Dan saya, aslinya, seharusnya bertemu dengan Rania. Teman say
gaya yang santai, membuat Cinta merasa nyam
teman saya," jelas Cinta, memilih kata-kata yang aman. "T
nta lurus-lurus. "Kalau begitu, bukankah aneh kalau kita be
n senyum patah hati. "Mungkin ini takdir, Tuan Kenan. Takdir
a dan menyesapnya pelan. "Dio dan Rania bisa menunggu. Mereka kencan buta sungguhan. Kita di
pasangan kencan buta Bulan yang asli, terlihat sedang sibuk men
dari kalau saya tidak ada di mej
kita sedang mencoba melepaskan beban pikiran. Saya yakin Anda punya banyak beban pikiran." Kenan menatap ma
isi Raka, dan sekarang, seorang asing yang baru ditemuinya lima
l?" tanya Cinta
erbohong, Bulan. Terlihat sekali Anda sedang patah hati, dan m
nya memerah. Ia menyesal t
aranya nyaris berbisik. "Sa
tidak menyadari beta
h yang lain." Cinta menceritakan dengan singkat, tanpa
an. "Dan penantian yang tidak dihargai, harus diakhiri. Jangan bua
nya Cinta, mengalihkan topik. "Kenapa A
a bilang, jika dia cancel, Rania, si gadis kencan butanya, akan merajuk dan mungkin saja tidak mau bekerja sa
embelalakkan m
," koreksi Kenan, merendah. "Perusahaan propert
lutnya sedikit terbu
erwibawa. Pantas saja setelan jasny
dangan kota. Cinta, yang awalnya kaku, kini sudah tertawa lepas. Kenan ternyata punya selera humor yang gel
n dan Dio di meja sebelah. Ia merasa ringan, seolah beb
nggil namanya. "Anda send
lupa dia sedang berpu
ta, mencoba terdengar meyakinkan. "Di agensi iklan
mengangguk. "Ag
b Cinta cepat, menyebutkan nama agensi
ulang, nadanya datar, tapi Cint
a ke
i. Kami sudah mengundang beberapa agensi, dan CreativeSpark adalah salah satunya. Saya tahu dir
u. Dia tahu. Dia t
, Bulan palsu. Saya mengerti situasinya. Teman Anda, Bulan, sangat profesional.
ksud berbohong," kata Cinta, merasa sangat mal
enarnya siapa?" tanya Ken
h. "Nama saya... C
Jauh lebih cocok daripada Bulan. Jadi, Nona C
ru. Saya sedang melamar di beberapa tempat, salah satunya Bima Sen
ini, ia tampak terkejut. "Anda m
pa saya cepat-cepat menerima tawaran Bulan adalah agar saya bisa ganti baju dan make up untu
narik. Nona Cinta, Anda datang untuk menggantikan kencan buta teman Anda, dan A
uanya! Saya minta maaf, Tuan Kenan. Lupakan saja yang tadi. Saya akan perg
Kenan berkata, nadanya kin
rtawa malam ini, sesuatu yang tidak pernah saya lakukan selama sebulan terakhir. Anda berhasil membuat saya lupa bahwa say
mnya kembali-senyum yang
udah melihat kemampuan komunikasi Anda. Dan saya suka kejujuran Anda. Say
inya saya diterima?" ta
dapatkan babak kedua,"
Beberapa detik kemudian, ponsel Cinta bergetar. S
tuk wawancara, tapi untuk kontrak kerja. Dan jangan pakai kacamata
ap pesan itu. Senyum lebar tak
ukankah saya merusak k
i terlihat seperti baru sadar bahwa ada
tulang rusuk memang punya cara ya
k blind date yang salah alamat, d
pi karena pria yang ada di depannya. Pria yang baru ia temui, yang seharus
a mengantarkannya pada takdir