icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terpaksa Menikah Karena Kesalahpahaman

Bab 5 pikirannya tidak sepenuhnya di pekerjaan

Jumlah Kata:2058    |    Dirilis Pada: 06/11/2025

elesaikan. Namun pikirannya tidak sepenuhnya di pekerjaan-ada kabar yang ia terima semalam dari seorang mantan teman lama yang membua

trategi proyek yang baru saja mengalami kendala. Tekanan dari atasan dan klien membuatnya harus

k membawa kopi dan sebotol air. Wajahnya ser

ku bisa menemani jika kau mau," ka

asa frustrasi. "Aku... aku harus meny

an di matanya. "Aku tahu. Tapi aku ingin kau ta

adanya keterlambatan yang bisa menunda seluruh rencana kerja. Marissa menghela napas. Situa

ku akan mengantarmu. Kita bis

ipaksakan menikahinya-pria ini memiliki ketenangan dan kemampuan yang tidak ia mili

sa menatap jendela, memikirkan tekanan yang menunggu di lokasi proyek. Hendra teta

engan baik, dan kontraktor terlihat panik. Marissa merasa hampir putus asa. Namun Hendra segera mengambil ini

cekatan dan sabar menghadapi masalah sebesar ini. Sedikit demi sedikit, ia menyadari bahwa keberadaan

ia sosial mulai ramai membicarakan pernikahan Marissa dan Hendra. Gosip yang beredar tid

a. "Kau tidak perlu khawatir. Aku bisa menangani

enangkan publik dan meluruskan informasi yang salah. Hendra menulis pernyataan

duduk di balkon sambil menatap langit gelap. He

ya, suaranya lembut tapi tegang. "Tapi aku merasa se

ukan. Aku tidak mengharapkan ucapan terima kasih. Aku hanya ingin

al: perjalanan mereka masih panjang, penuh ujian, tekanan dari dunia luar, dan gosip yang tak berhenti. Namun malam itu, untuk

jendela kamarnya dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia merasa lelah dengan sem

uncul: proyek yang seharusnya selesai bulan ini mengalami keterlambatan signifikan. Semua or

wajah serius tapi tenang. Ia membawa dua cang

issa. Aku bisa menemanimu, k

uk kembali. "Aku harus menyelesaikan in

merepotkanku. Aku hanya ingin memastik

yang dipaksakan menikahinya. Pria itu memiliki ketenangan dan kep

aling beradu pendapat, alat berat macet, dan kontraktor terlihat panik. Marissa

enghadapi kontraktor dengan tegas namun tetap profesional. Marissa menatapnya kagum. Ia tidak menyangka

ip tentang Marissa beredar di media sosial, memicu komentar negatif yang bisa merusa

dak perlu melakukan semuanya sendiri.

pi ancaman ini dengan lebih efektif. Hendra menulis pernyataan resmi

uduk di balkon dengan segelas teh hangat. Hend

ya, suaranya pelan tapi tegang. "Tapi aku merasa sed

an. Aku tidak mengharapkan ucapan terima kasih. Aku ingin kau

perjalanan mereka masih panjang, penuh ujian, tekanan dari dunia luar, dan gosip yang tak berhenti. Namun malam itu, untuk p

tegang. Sebuah pesan mendadak masuk dari seorang mantan teman lama yang berisi ancaman terselubung, membuat perutnya mual d

at, tapi ia tahu ia harus menghadapi ini-bukan hanya demi dirinya

dua cangkir kopi. Wajahnya tena

u bisa menemanimu menghadapi ini," ka

. "Aku harus menyelesaikan

ekad di matanya. "Kau tidak harus menghad

dipaksakan menikahinya; pria itu memiliki ketenangan dan kepeduli

ran. Ada kesalahan teknis di proyek terbaru yang memerlukan kehadirannya di lokasi seger

engantarmu. Bersama, kita bisa

ndra memiliki kemampuan dan ketenangan yang ia butuh

, memikirkan tekanan yang menunggu di lokasi proyek. Hendra tetap fokus m

aktor terlihat panik. Marissa merasa hampir putus asa. Namun Hendra segera mengambil alih situasi. Ia mene

nghadapi masalah sebesar ini. Sedikit demi sedikit, ia mulai menyadari bahwa Hendra bukan sekadar suami yang

al mulai ramai membicarakan gosip yang beredar tentang Marissa, memicu komentar negatif yang bi

tidak perlu mengurus semuanya sendiri. Aku bisa m

menghadapi gosip dan mengamankan reputasi Marissa. Hendra menulis pernyata

duduk di balkon sambil menatap langit gelap. He

uaranya lembut tapi tegang. "Tapi aku merasa sedik

ukan. Aku tidak mengharapkan ucapan terima kasih. Aku hanya ingin

hal: perjalanan mereka masih panjang, penuh ujian, tekanan dari dunia luar, dan gosip yang tak berhenti. Namun malam itu, u

h energi, tapi hatinya tetap tegang. Hari itu ia harus menghadiri pertemuan dengan para donor penting, yang menentukan kelanjutan

eberapa bisik-bisik terdengar di belakang, membuatnya menelan ludah dan menarik napas panjang. Ia t

gan senyum tenang. "Kau siap menghadapi

a berdebar. "Aku harus... aku harus

tinya sedikit lebih lega. Meski ia tidak sepenuhnya mengerti mengapa, k

orang tamu dari kalangan pesaing bisnis muncul dan mulai mempertanyakan setiap detail proyek, menimbulkan

kan beberapa hal dengan fakta dan data yang membuat tamu tersebut terdiam. Marissa menatapnya dengan kagum

g proyek sosial dan hubungannya dengan Hendra mulai menyebar, memicu komentar nega

," katanya sambil menatap mata Marissa.

pi gosip dan tekanan yang muncul. Hendra menghubungi media, memb

mu sambil memikirkan semua yang terjadi hari itu.

n, suaranya sedikit gemetar. "Tapi aku merasa sedi

harusnya kulakukan. Aku tidak mengharapkan ucapan terima kasih. Aku hanya

al: perjalanan mereka masih panjang, penuh ujian, tekanan dari dunia luar, dan gosip yang tak berhenti. Namun malam itu, untuk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka