Senja di Kaki Gunung Arjuna
tol minuman 600 mili. Diingat, kalian harus survive... Bukan piknik!" Seorang senior tiba-tiba muncul deng
berdiri. Dalam kepanikannya, ia masih sempat mendengar bisikan halus s
-katanya dengan susah payah, kelihatan sekali ia merasa tidak nyaman harus berbagi kepemimpinan di
epi sejenak, menjauh dari lapangan dan memberikan ruang gerak untuk Imam. Ada beberapa hal yang tak dapat berubah, peraturan pertama: Senior selalu benar. Meskipun ia masuk pada a
ia jarang mendapat bentakan, bahkan suara keras masih Sindy co
kan na
ak... " suara
, periksa perlengkapan.
ersatu barang yang harus dibawa oleh masing-masing anggota, dan anggota baru yang be
or Imam untuk tidak terlalu tersulut emosi, namun hal tersebut sia sia saja. Beberapa senior mulai memisahkan diri dan meninggalkan tea
gan pohon, angin sepoi membelai keringat yang berjatuhan. Hukuman 15 menit periksa p
y... Segera berangkat ikuti jalur menuju
anggil segera memanggul tas di punggung, berjalan dan merapa
ereka berempat dengan tatapan tajam, ia meminta Fuad untuk memimpin team pertama, Fuad menjawab "Siap..." dan mereka berempat segera berjalan be
Sayangnya hanya Wenny yang dengan sopan berusaha menanggapi melalui suara tawa yang dipaksakan. Pelan tapi pasti mereka berempat mulai saling mengobrol sa
a diminta berjalan... Paru paru ku mu
knya dari pelatihan pertama..." Meskipun Wenny terdengar men
au sudah terasa sesak
kasihan.." Cahyo
eak dulu, ber
gera melepas tas punggung Cahyo da
minum dan meminta semu
pertama yang kita temukan.
ar meluruskan kaki, dan air yang mengalir ke tenggorokan kembali memberikan tenaga, Fuad menyadari break 10 menit
untuk kembali berjalan beriringan. Selepas duduk santai dan harus kembali berdiri untuk melanjutkan perjalanan, sama sekali buka
engikuti di
ulai tergantikan oleh rumah warga yang berjarak c
eka berempat menjurus membuka menuju kampung
senior terlihat asyik membagikan snack. Hingga mereka melihat kedatangan team satu, dan
nggota lengkap, ijin beristirahat" Fuad m
mengeluarkan snack dan menawarkannya kepada siapa saja... Seperti merayakan keberhasilan atas kesolidan team yang terus berjalan, berusaha menemukan pos yang dimaksud. Sindy berjalan kscil
meminta mereka untuk istirahat di halaman masjid yang terasa sejuk, jarak perjalanan k
lat berjamaah. Mereka bergantian mengambil air wudhu di samping masjid yang nampak baru dibangun, air kran
ra memakai sepatu. Bekas air wudhu memberikan nikmat
ang berjaga untuk diijinkan berangkat, di sudut jalan terlih
melihat senior Imam, yang anehnya tidak terlihat berkeringat, seakan
kan pikirannya. Wenny yang ikut melihat ara
berkulit hitam manis, berambut gelombang, dengan kuncir ikal kuda balik menat