Senja di Kaki Gunung Arjuna
masih berusaha beradaptasi dengan ketua team baru. Yudha tidak banyak bicara karena fokus mencari petunjuk jalan yang ditinggalkan oleh senior mereka sebelumn
ut kegiatan ini untuk menambah ilmu dan sampai ke tahap selanjutnya. Ia
dari 50 menit, jarak awal perjalanan menuju pos satu masih wajar untuk dijalani anggota baru, tapi jarak kedu
jalan meliuk liuk dengan sisa tenaga, kedua tangannya memegang tali tas punggu
ang kram, tapi Sindy selalu menolak. Jari kakinya direnggangkan dengan hentakan kaki, menekuk jari jari kakinya dengan paksa dengan berjinjit, dan berusaha menghilangkan jari yang terkunci oleh ras
eam, Sindy tahu ini bukan lagi masalah fisik, tapi sudah mengarah ke mental. Terus berjalan tanpa mengetahui apakah lokasi tujuan
untuk meningkatkan derap langkah, namun semua terasa percuma, rasa lelah sudah membangun ego dalam diri. Entah sudah
il yang terlihat seperti saluran pengairan, nampak membelai luasnya tanah hijau pertanian. Untuk m
berjalan dibelakang Wenny, jauh lebih mudah mengkhawatirkan rekan seperjuangan daripada merutuki perjuangan diri sendiri. Pemandangan yang jarang dilihat oleh Sindy nampak berhamburan di setiap sudut mat
ebar, saluran pengairan menyambung menjadi hamparan sungai sungai kecil, anak-anak d
lu nampak tegar, ikut turun dan duduk melepaskan penat, membasuh muka dengan air segar yang mengalir. Sindy yang melihat mereka menikmati segarnya air pegunungan,
terus rendam kaki mu" uc
Yudha justru merasa malu, kaki Sindy yang kecil dan berwarna putih terlihat mema
i, hanya kaki.
ringsut
aku lihat kondisi kaki mu?" Yu
cidera, sulit berjalan dengan kaki s
y merasa tidak nyaman, ia yaki
itik dan membuat Sindy berulang kali menahan sakit. Yudha berpengalaman menangani kra
mu... Kenapa harus kesemsem
uk dan berusaha fokus, belum lagi s
nyol itu...' Yudha melepaskan dengan lembut kaki Sindy, Sindy meng
Wenny, Yudha ikut menggigit biskuit yang ditawarkan, mereka bertiga menikmati rasa penat denga
, ia merasa ingin buang air kecil, tapi ia tak ya
pis nih.., gimana dong..."
pis dimana ya?" Wenny den
kin harus menatap Yudha dengan wajah polos seperti Wenny, atau
eriksa dulu" Yudha bergeges melihat situasi, ia segera membelak
elakangnya. Sulit sekali untuk buang air kecil di tengah alam bebas, apalagi membersihkan diri di aliran air yang mengalir, Sindy
nampak Fuad berjalan dengan cepat menyusul mereka, Yudha bergegas menya
g, mereka tidak melihat anggota team lainnya sehingg
tu anggota laki laki cidera, Fuad pemimpin 4 anggota, dan semua anggotanya harus mendapat bantuan secepatnya. Yudha, Sind