Wanita Kesayangan Tuan Duda
aku bersedia melakukan apapun namun jangan seperti ini. Kumohon biarkan aku pergi." Selena Tan memberanikan diri untuk bicara berhadapan langsung dengan pria
duduk di pinggir ranjang, walaupun gairahnya memuncah, namun ia masih punya hati nurani untuk mengasihani seseorang. "Aku sebenarnya bisa melakukannya tanpa m
a itu. Ia merasa bersyukur karena pria itu masih punya perasaan. "
u keluar dari sini secara utuh. Tawaranku tetap sama, kamu masih harus melayaniku satu malam, maka hutan
n untuk melakukannya bersama orang yang akan menikahiku. Hubungan atas dasar suka sama suka. Aku bahkan belum mengenalmu, bagaimana aku bisa menyerahkan diri kepada anda?" Lir
sih menatap Selena Tan dengan t
eketika mendengar nama itu t
pasti senang begitu tahu identitasku." Timpal Nicole Saputra yang merasa sudah memenuhi permintaan Selena Tan dan k
kan di hadapannya. Pria itu benar-benar polos, tak ada sehelai benang pun yang menutupi lekuk t
njang dengan wanita sederhana seperti dirimu. Berapa umurmu? Tidak di bawah umur lagi bukan? Ini pasti bukan mainan baru bagim
an kesenangan untuk dirinya sendiri. 'Apakah tidak masalah jika aku ikut menikmatinya? Kali ini saja ....' Pertahanan hati Selena Tan mulai goyah, ia tak menampik bahwa pesona dari tuan muda yang telah memperkenalkan diri itu sulit untuk dit
na Tan ketar-ketir karena perasaan yang mulai goyah namun pikirannya masih cukup sehat mengingatkannya untuk mengendalikan diri. Ia seharusnya menolak pria itu, mendorong jauh tubuh itu agar tidak mengintimidasi dirinya. Tetapi masalahnya, Selena Tan tak bisa mencegah jantungnya yang berdetak kencang, darah
ini terlena oleh buaian pria yang sudah sangat berpengalaman dalam memuaskan wanita. Akal sehat Selena Tan benar-benar hilang manakala ia mem
gitu cekatan memberikan sentuhan lembut di area sensitifnya. Nafas Selena Tan berderu cepat, sensasi kenikmatan yang baru pertama kali ia rasakan sehingga ia tak mampu berpikir rasional terhadap apa
e Saputra menggagahinya. Kini tak ada lagi yang bisa ia bangg
*
enyesal selepas bercinta. Wanita itu masih terus menangis sesenggukan, meratapi apa yang telah hilang dari dirinya dan yang tersisa dari kenikmatan sesaat itu hanyalah rasa perih di hati serta area yang telah dimasuki kejantan
ungan menghadapi suara isakan itu. Pikiran tuan muda itu kacau, tak mampu berpikir jernih karena tertekan rasa bersalah. Ditatapnya lekat wajah Selena Tan, mereka bahkan belum sempat berpakaian utuh selepas bercinta. Nicole Saputr
*