icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Kesayangan Tuan Duda

Bab 3 Hukuman Yang Pantas Untukmu, Wanita!

Jumlah Kata:922    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

ak merasa bersalah sama sekali padahal dia di posisi bersalah. Pak manager, hukuman apa yang pantas diberikan kepada pegawai yang terlalu percaya diri merasa dirinya tak bersalah ini?” Tuan S

ndapatkan pelayanan istimewa di sini. Saya sudah mempertimbangkannya, ini akan menjadi contoh bagi pelayan lainnya agar t

uk mendengar pemecatan langsung di hari pertama ia bekerja. Bahkan seragai pelayan yang ia

h penertiban pelayanmu?” Ujar tuan Saputra yang membuat dua pasang mata tercengang menatapnya. Yang satu dari manager muda itu yang merasa cukup bingung mengimbangi kemauan orang kaya sok berkuasa itu, dan sisanya adalah tatap

menyelesaikannya dengan jalur pribadi, maka s

sebagai penyerahan sepenuhnya, namun firasatnya masih bisa diandalkan, dan itu adalah fi

r memulainya dan aku tidak bisa melepaskan kamu begitu saja. Pertanggung jawabkan perbuatanmu sampai aku mer

manager itu tak mau tahu lagi apa yang akan pria angkuh itu lakukan kepadanya. ‘Apa aku pergi saja? Tidak! Ini bukan jalan keluar, pria

kan tagihan pembayaran jika anda memilih menyicilnya.” Pak Fei kembali mengambil alih situasi yang belum kondusif

jebloskan saja saya ke dalam penjara karena tidak sanggup membayar anda.” Ujar Selena Tan,

ia semakin penasaran. “Oh ... Kamu sungguh ingin dipenjara? Kamu tidak

. Seorang ibu yang sakit-sakitan dan hanya bisa mengharapkan upahnya untuk memenuhi tuntutan perut setiap hari.

elas kasihan kepadamu nona, jangan kegeeran dulu. Aku tetap akan menuntutmu membayarku!” Ujar tuan Saputra lagi, kali ini dengan n

us sama sekali untuk memenangkan perdebatan ini. Selena Tan jelas-jelas telah berhadapan dengan orang yang salah. “Aku ... Aku akan

embayaran secepatnya.” Ujar Pak Fei yang palin

r Selena agak takut-takut, akhirnya ia tetap harus menunjukkan sikap memelas agar bisa dikasihani, meskipun

nya Pak Fei yang perlu menden

uh kebingungan sekarang, namun tetap nekat beruja

mun tidak baginya. Perumpamaan uang sebesar itu hanyalah seperti sehelai bulu kakinya yang rontok, tidak ada artinya sama sekali. “Nona, aku

ga dirinya sungguh terasa diinjak oleh pria yang menyepelekannya itu. Menyuruhnya menukar tubuhnya sebagai alat transa

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka