Setiap Rahasiamu Akan Kubongkar
panjang, memegang secangkir teh hangat yang baru ia tuangkan. Tangannya sedikit bergetar, bukan karena takut, tetapi karena ket
a. "Bu, aku lihat Ayah keluar se
Alya, jangan khawatir. Ibu selalu siap menghadapi
hadiri sebuah konferensi bisnis malam ini. Kesempatan besar bagi Dina untuk mendekat secara tidak langsung, menunjukkan kemampuannya di
ukan karena ia terkejut, tetapi karena ini adalah kesempatan untuk memutar balik permainan. Ia tah
dekat jendela, menatap hujan yang mulai turun tipis. "Bu...
anakan semuanya. Kita tidak hanya menghadapi, tapi juga mengendalikan s
setiap tamu dengan senyum yang menawan. Ia berbicara dengan sopan, menanyakan hal-hal yang t
gerakan Dina, setiap percakapan kecil, dicatat dan dianalisis. Selina merasakan rasa puas
Bu... aku ingin membantu lagi. A
lya. Tapi ini urusan orang dewasa. Yang penting, kita tetap waspa
am pengawasan tanpa terlihat. Ia tahu, Dina akan mencoba menutup jarak, membangun
da lembut dan menatap matanya dengan cara yang sengaja memancing perhatian. Namun Rafael, meskipun tergoda, merasa ada s
tapi lega. Selina menyambutnya dengan senyum hangat dan
. "Semua berjalan baik, tapi aku mer
Rafael, kita harus menilai dengan hati dan pikiran, bukan ha
an dekat yang juga hadir dalam konferensi, meminta mereka untuk secara halus memperlihatkan bahwa Selina dan Alya adalah pusat perhatian Rafael
irim pesan dengan nada manis, mencoba menjalin komunikasi pribadi. Tapi Rafael kini lebih waspada. Setiap kata
osial, dari media hingga pertemuan profesional, tetapi Selina selalu satu langkah di depan. Ia tidak bereaksi emosion
elina sambil menatap putrinya serius. "Orang yang mencoba merusak kebahagiaan orang lain biasanya akan leng
nar. "Aku mengerti, Bu. Aku ingin
, tapi juga membentuk masa depan yang kuat. Suatu saat nanti, kau akan tahu, se
intens, mencoba membujuk Rafael melalui kata-kata manis dan janji-janji palsu. Namun Rafael kini lebih waspada. Ia sadar
hu pertarungan ini belum selesai, tetapi ia juga menyadari satu hal penting: kekuata
ang biasanya ia pertahankan kini memudar. Ia mulai sadar bahwa permainan ini tidak semu
Dina: kemenangan bukan hanya soal mengalahkan lawan, tetapi tentang melindu
mulai meneguhkan hatinya, dan dirinya sendiri, perempuan yang tidak akan pernah menyer
ada rasa aman, dan ada kekuatan yang tidak bisa diganggu oleh siapa pun. Selina tahu, esok akan ada langk
uang kerja pribadinya, menatap laptop yang menampilkan rangkaian pesan dan catatan tentang setiap gerak-gerik Dina. Ad
cokelat hangat untuk ibunya. "Bu..
, kadang kita harus menghadapi orang yang ingin merusak hidup kita. Hari
ing Selina. "Aku ingin membantu, Bu
dengan menjadi cerdas dan waspada. Hari ini, aku yang akan bertindak. Tapi ing
terlalu cerdik, terlalu waspada, dan terlalu kuat. Dina memutuskan untuk menggunakan taktik yang belum pernah ia coba sebelumnya: me
nnya dan Selina, mungkin aku bisa mengambil alih seba
in agresif, tapi terlalu percaya diri justru bisa menjadi kelemahannya. Selina menyiapkan jebakan kecil: sebuah p
yaman dan penuh perhatian. Alya duduk di samping ayahnya, mencoba menceritakan hari-harinya di sekolah. Selina memperhati
makan malam, menatap istrinya serius. "Aku tidak tahu apa yang
fael, setiap niat yang dilakukan tanpa pertimbangan pasti akan menimbulkan konseku
rnya penuh jebakan. Selina mengetahui semuanya dan mulai menyiapkan strategi balasan yang tidak terlihat. Ia bekerja sama denga
setiap nada suara, setiap ekspresi wajah Rafael ketika berbicara tentang Dina. Selina tersenyum meliha
erbicara tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup. "Rafael, aku tahu kau mungkin merasa bingung. Tapi kau harus m
in melakukan yang benar, Selina. Tapi Dina t
bijak. Jangan biarkan orang lain menentukan hati kita. Ingat, Alya
h Selina. Ia mengirim pesan dengan nada lebih emosional, mencoba menarik Rafael ke perasaan yang salah, tetapi Rafael kini leb
kadar soal hati Rafael, tetapi soal harga diri, keamanan keluarga, dan masa depan Alya. Dina mungkin cer
bantuan pribadi, menghadiri acara sosial yang sama, bahkan mencoba menimbulkan konflik halus di antara rekan kerj
i ruang kerja. "Bu... aku mulai tak
Kemenangan bukan soal menyerang balik, tapi tentang menjaga diri tetap cerdas,
membuat kesalahan strategis. Selina melihat ini sebagai peluang. Ia mulai merancang langkah yang lebih cerdik, memanfaat
g kerja, dan dirinya sendiri, perempuan yang tidak pernah menyerah. Hujan turun deras di luar, menutupi
kali ini, ia merasa lebih siap dari sebelumnya. Kali ini
"Tidak ada yang bisa merusak keluar