Setiap Rahasiamu Akan Kubongkar
enangan air yang memantulkan sinar matahari pucat. Hatinya tidak tenang. Ia merasa sesua
Selina tersenyum melihat putrinya yang mulai mandiri. "Alya, jangan lupakan ja
lepas dari jendela, menatap gerimis yang masih tersisa di jalanan. Selina mengerti. Gadis itu su
l. Kali ini, ia ingin masuk ke dunia profesional Rafael, menguasai setiap sudut di mana Selina biasanya tidak terlibat. Ia sudah me
di ruang yang biasanya ia kuasai," gumam Dina sambil mena
"Hari ini, Dina akan bergerak. Tetap waspada dan jangan terlihat panik." Selina menelan
Matanya tampak lelah, namun ada secercah ketegangan yang
r hari ini. Aku merasa ada sesuatu yang akan terj
etiap kali Selina mengatakan sesuatu dengan nada serius, it
ap gerakan tubuhnya, dirancang untuk memikat Rafael sekaligus menantang Selina secara diam-diam. Ia ingin menunjukkan,
na duduk di belakang, menatap setiap ekspresi Dina, setiap reaksi Rafae
di matanya. Ia tahu, Rafael selalu terpesona oleh hal-hal baru, oleh wanita yang penuh
lina. "Kau selalu tahu bagaimana menilai se
Kita harus selalu menjaga
tegi. Ia menghubungi beberapa kolega lama yang ahli dalam analisis psikologis, meminta
gin membantu. Aku ingin tahu siapa ya
embantu dengan menjadi cerdas dan was
afael, mencoba membangun komunikasi yang lebih pribadi. Tapi Selina tetap tenang, merencanaka
asuk Alya. Ia ingin menciptakan momen yang memperkuat ikatan mereka, sekaligus memperlih
icara jujur malam ini. Tentang hidup kita, tentang masa
jujur, Selina. Aku merasa terjebak, tapi aku tidak
ma lain. Tapi kau harus memilih, Rafael. Kau harus memutuskan sia
Selina sendiri. Ia tahu, memilih dan mempertahankan bukan
rasa frustrasi, tapi ia tidak menyerah. Kali ini, ia merencanakan pendekatan yang lebih h
jaringan sosial yang selama ini Dina gunakan untuk mempengaruhi Rafael, menciptakan ci
atapan, setiap senyum menjadi senjata. Selina dan Dina bertarung dengan cara mereka sendiri, Rafael berada di tengah sebag
imulai, dan ia harus lebih cerdik dari sebelumnya. Ia harus memastikan, ketika waktunya tiba
elina. "Bu, aku tahu kau akan
h, sayang. Tapi ingat, kemenangan bukan hanya soal mengalahkan orang lain. Ini
hnya, tapi ada keraguan yang tak bisa ia sembunyikan. Selina terlalu cerdas, terlalu
langkah, dan memastikan setiap gerakan Dina dapat diantisipasi. Tidak ada ruang bagi kelemahan. Tidak ada ru
n membawa aroma hujan yang masih tersisa, menyapu rambutnya yang tergerai. Malam ini ia telah menyiapkan sebuah pertemuan
udah siap," kata gadis itu sambil menatap ibunya dengan mata penuh semangat. Selina tersenyum. Pu
matanya masih menyimpan rasa penasaran dan kecemasa
a gangguan. Tentang keputusan kita, tentang masa depan Aly
bah menjadi gelap. "Aku... aku siap mendengarkan," ucapnya perlahan, m
n membicarakan rutinitas mereka sehari-hari, bukan untuk menuduh atau menyalahkan, tetapi untuk menunjukkan pentingnya
ang tidak terduga: membantu sebuah yayasan amal yang selama ini didukung oleh Rafael. Dina menunjukkan kepedulian yang
m. Ia tahu, Dina mencoba memainkan peran baru, namun ia juga tahu seluk-beluk wanita itu. Selina mulai menyusun strategi
ntu menyiapkan makanan, sedangkan Selina memastikan suasana hangat dan alami. Rafael datang, me
Selina sambil menatap Rafael. "Kau harus memilih, bukan untuk meny
Selina. "Aku... aku tidak ingin salah langkah
Ini bukan tentang menghukummu, Rafael. Ini tentang menunjukkan siapa yang benar-benar hadir dan siap berkomitmen pada kelu
gi mudah tergoda oleh perhatian manisnya. Selina terlalu cerdas, terlalu penuh perhitungan, dan yang paling penting, memil
kolega yang dekat dengan Rafael untuk makan malam santai di rumah, sebuah cara halus untuk menunjuk
n hanya soal menghadapi Dina, tapi juga soal membangun kembali ikatan emosional yang sempat terguncang. Ia ingin R
el melalui kata-kata manis dan janji-janji kosong. Namun, Rafael kini lebih waspada. Ia tahu, setiap kata
ra: menghadirkan kejutan kecil, memanfaatkan momen sosial, bahkan menebar gosip halus. Tapi Selina selalu
lalu-lalang. "Alya, kau harus selalu ingat satu hal. Orang yang mencoba merusak kebahagiaan orang lain, biasan
ius. "Aku mengerti, Bu. Aku ingin b
ta tidak hanya melindungi diri sendiri, t
ai, tetapi ia juga menyadari bahwa kekuatan sejati bukan datang dari kekasih yang setia atau dari lawan yang l
yang ia buat tidak lagi sehalus sebelumnya. Selina melihat hal ini sebagai kesempatan. Ia mulai merancang langkah
kkan dominasi, mencoba membuat Rafael terkesan, tetapi Selina hadir sebagai bayan
ngan pilihan yang harus ia buat. Dina, meskipun masih berusaha, mulai menyadari bahwa
uduk di balkon rumah. Alya di sisinya, mem
kita selalu bisa siap. Kita tidak harus membalas setiap serangan, cukup k
tahu, pertarungan ini belum selesai, tapi ia juga tahu satu hal: kekuatan seja
i raut frustrasi. Ia mulai merasakan bahwa permainan ini tidak semudah yang ia kira. Se
mengalahkan Dina, tetapi tentang menjaga apa yang paling berharga-keluarga,