Dangerous Feeling
hor
knya, wajah Raven sengaja berada di dalam leher Elaine, menciuminya hingga meninggalkan bekas merah,
tak merubah posisinya, bau harum berasal dari aroma
di sini! " Elaine geram karena kakaknya
ap mata sayu Elaine, tatapan dingin tanpa ekspresi membuat Elaine ber
nanti " Aira masih berada dalam pelukan Raven, dengan keadaan yang sedekat ini memb
kita berdua Disini " Raven tersenyum devil, melihat Elaine yang ketakutan akan ulahnya membuat ia ingin semakin menggodanya lebih
r dari dekapan sang kakak, namun tenaganya tidak cukup untuk melawan Raven. Dia hanya mende
iasa di lakukan oleh orang dewasa?! " godanya kembali dengan seringai menyeramkan, ia men
ah samping, malu rasanya menatap Raven yang kini tepat berada di de
dagu Elaine supaya menghadap kearahnya, dielusnya lembut bibir ranum Elaine
gsung mencium bibir Elai
kan ini padamu Elaine?! " tanyanya dengan sorot
ne dengan mata menatap tajam ke arah Raven, ia tidak terima dengan
ri kata itu sebenarnya bukan? Jika belum, akan aku tunjukkan bagaimana pria brengsek yang sebenarnya! " ujarnya me
itu maksu
daku gadis kecil ? " tanyanya tepat di s
ak,, ja
telah kau setujui?! " kini Raven me
posisinya, kini ia terbangun dari tidurnya dengan ekspresi kembali semul
umu terjadi " ujarnya seraya melangkah menjauh dari ranjang, ia kembali de
rtas itu pada Elaine, Elaine pun mengambil
ang berdiri di depannya dengan tatapan mengintimidasi, i
etika Elaine termenung, ia ingat sekarang bahwa hidupnya sudah berbeda, apal
embali sendu, tak apa jika ia harus mengorbankan dirinya demi
odgi
eberapa poin yang jika di lihat membuat kerugian besar yang akan
erjalan menjauh menuju pintu keluar, Elaine masih diam terp
mpus mereka, membuat hati Elaine menciut, ia sudah tidak bisa terlepas dari jeratan Raven, menjadi saudara tiri ny
ng begitu angkuh namun membuat para wanita semakin dibuatnya kagum, membuat Raven semakin merasa terbang tinggi, tak jarang bahkan ketika Raven menging
arapan itu terjadi, dengan mudahnya takdir mempermainkan hatiku, kenapa harus Raven?! " Elaine bermonolog seorang dir
rus aku katakan pada Damian? Arh sial, semua ini gara-gara kesepakatan sialan itu! " Ela
B